Tidak Merasa Menyesal, Begini Ekspresi Pria Pembunuh Satu Keluarga di Magelang

- 2 Desember 2022, 16:44 WIB
Tidak Merasa Menyesal, Begini Ekspresi Pria Pembunuh Satu Keluarga di Magelang
Tidak Merasa Menyesal, Begini Ekspresi Pria Pembunuh Satu Keluarga di Magelang /Antara

 

KILAS KLATEN - Pria pembunuh satu keluarga di Magelang yang dikenal dengan Dhio, tampak tidak menunjukan rasa kesal karena sudah menganiaya keluarganya dengan racun.

Saat  diintrogasi polisi Dheo kelihatan tegar dan tidak ada ekspresi penyesalan sama sekali atas perbuatan kejinya.

Dheo mengenakan tahanan oranye nomor 14 dan tangan di borgol, dia terlihat santai tidak menunjukan tampang menyesal sama sekali.

Jika tersangka pada umumnya terlihat tertunduk saat diintrogasi polisi, tidak bagi Dheo.Ia berjalan dengan kepala tegak dan tatapan tajam.

Atas perbuatannya pria berusia 22 tahun tersebut akan dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati.

“Tidak ada tanda-tanda kehilangan keluarga dekat, terlebih orang tua dan kakak kandungnya,” ungkap Plt Kapolres Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Rabu 30 November 2022.

Baca Juga: Sadis! Begini Cara Pria Asal Magelang Meracuni Seluruh Anggota Keluarganya

Sikap Dheo yang tampak santai dan tidak merasa kehilangan menimbulkan kecurigaan polisi.

Apalagi menolak keras  agar ketiga korban yang merupakan saudara dan orang tua kandungnya tidak  diautopsi.

“Disini muncul kecurigaan ketika saya menanyakan kepada yang bersangkutan untuk para korban ini akan diatuopsi, yang bersangkutan menolak secara tegas. Padahal kerabat korban ingin untuk seluruh korban dilakukan autopsi,”jelasnya.

Penyidik juga menyampaikan bahwa Dheo kerap berbohong saat dimintai keterangan.

Sikap bohong Dheo dibenarkan sang paman, ia mengatakan keponakannya tersebut melontarkan banyak keterangan bohong.

Baca Juga: Tidak Disangka! Ini Motif Pria Asal Magelang yang Tega Menghabisi Nyawa Keluarganya dengan Racun

Berdasarkan informasi dari sang paman Dheo kerap dimanja dari kecil oleh orang tuanya.

Dan pribadi Dheo berubah sejak dia mengalami kecalakaan tahun 2019.

Sukoco yang merupakan paman pelaku menuturkan Dheo sempat mengalami cacat kaki saat kecalakaan, dan ibunya yang menemani sampai ia sembuh.

Sejak kecelakaan sang paman mengaku Dheo mengalami perubahan sikap, sebelumnya ia sosok yang baik hati.

“Karakternya jadi berubah (pasca kecelakaan). Sekarang penuh rekayasa,” ujar Sukoco.

Pelaku juga membohongi Polisi dengan mengatakan bahwa ia bekerja di PT KAI.

Baca Juga: Anak Bungsu Keluarga yang Tewas di Magelang, Sengaja Taruh di Racun Kopi dan Teh Orangtuanya

Namun sang paman mengatakan hal itu tidak benar, karena Dheo seorang pengangguran.

Sang paman megungkapkan bhawa Dheo pernah menghabiskan uang orang tuanya 32 juta rupiah dalam sebulan.

“Minta uang terus sama orang tua, dia gerogoti dana orang tua,” ujar Sukoco.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x