Pasemetonan Trah Tunggal Panji Sakti Pertanyakan Persoalan Bandara Bali Utara

- 27 Januari 2023, 15:05 WIB
Pasemetonan Trah Tunggal Panji Sakti Pertanyakan Persoalan Bandara Bali Utara
Pasemetonan Trah Tunggal Panji Sakti Pertanyakan Persoalan Bandara Bali Utara /Tangkapan layar Bali Jani/Youtube

KILAS KLATEN - Polemik soal rencana pembangunan Bandar Udara (Bandara) Bali Utara terus mengemuka. Hal tesebut setelah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, tegas mengatakan di Bali Utara tak perlu dibangung bandara.

Terang saja pernyataan itu langsung memantik suasana panas, terlebih selama ini telah berlangsung polemik panjang soal hal tersebut. Tidak saja soal penentuan lokasi di timur atau barat Buleleng, namun, aspek lain yakni soal bandara menjadi komoditas janji-janji politik tiap menjelang pemilu.

Menanggapi polemik bandara yang kian tidak jelas, memancing kegelisahan sejumlah kalangan di Buleleng, di antaranya keluarga Puri Buleleng serta masyarakat.

Melalui Pasemetonan Trah Tunggal Panji Sakti, keluarga Puri Buleleng bersama masyarakat mengeluarkan pernyataan sikap yang meminta lebih serius dalam memerhatikan kondisi Buleleng. Terlebih soal rencana pembangunan yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Bali Dapatkan Penghargaan Tingkat Dunia Peringkat 2 Destinasi Terpopuler

Melalui Manggala Utama Pasemetonan Trah Tunggal Panji Sakti, Anak Agung Wiranata Kusuma, mengatakan bahwa rencana dibangunnya bandara di Bali Utara merupakan keinginan pemerintah. Dan, masyarakat sangat mendukung rencana tersebut kendati terjadi silang pendapat soal lokasi. Namun, rencana tersebut tiba-tiba dicoret dari rencana Proyek Strategis Nasional (PSN).

”Kita tidak ada masalah. Hanya saja kepada pemerintah daerah bahkan hingga Presiden Joko Widodo, kami ini membutuhkan akses Bali, bukan saja Denpasar, Gianyar, ataupun Sarbagita, Buleleng juga Bali,” kata Agung Wiranata Kusuma, Kamis 26 Januari 2023.

Mantan Kabag Ops Polres Buleleng juga mengatakan, selama ini Buleleng tidak cukup menikmati hingar bingar pariwisata akibat minimnya akses. Dan, itu yang menyebabkan Buleleng menjadi terisolir karena akses menuju Buleleng cukup berat. Soal bandara tidak jadi dibangun, Agung Wiranata meminta pemerintah melirik potensi lain di Buleleng semisal Pelabuhan Buleleng yang pernah jaya di masanya.

Bahkan, jika dimungkinkan, sambung Wiranata Kusuma, Buleleng dikembalikan menjadi ibu kota provinsi sebagaimana dulu pernah menjadi Ibu Kota Sunda Kecil. Masyarakat Buleleng akan siap mendukung akan hal itu.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x