Google Doodle Hari Ini Peringati Ulang Tahun Almarhum Sapardi Djoko Damono, Siapa Itu?

- 20 Maret 2023, 03:23 WIB
Google Doodle Peringati Ulang Tahun Almarhum  Sapardi Djoko Damono, Siapa Itu?
Google Doodle Peringati Ulang Tahun Almarhum Sapardi Djoko Damono, Siapa Itu? /tangkapan layar google doodle

Ninin menambahkan Sapardi memang tak seperti penyair Chairil Anwar yang tiba-tiba bisa sangat mengejutkan karena menggunakan struktur kalimat yang tak lazim ata kata yang nyeleneh. Sapardi adalah Sapardi dengan puisinya yang bersahaja.

Baca Juga: Google Doodle Kenang Didi Kempot Godfather of Broken Heart Hari Ini

Sisi Lain Sapardi

Kebanyakan khalayak mengenal sosok Sapardi sebagai bintang dunia persajakan.

Padahal, dibalik puluhan buku sastra yang sebagiannya kumpulan puisi seperti Mata Pisau (1974), Perahu Kertas (1983), Sihir Hujan (1984), Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (1998), Ayat-ayat Api (2000), hingga Mata Jendela (2002), Sapardi hidup dengan hobi-hobi yang lain.

Beberapa di antaranya adalah keluyuran dan bermain musik, khususnya gitar.

Gambaran itu turut direkam Bakdi Soemanto dalam buku Sapardi Djoko Damono: Karya dan Dunianya (2006).

Menurutnya, Sapardi merupakan seorang yang suka keluyuran, seperti ayahnya, Sadjoko.

Dengan demikian, Kampung Ngadijayan dan sekitarnya, yang mana menjadi tempat Sapardi menghabiskan masa kecil, tak habis-habisnya dijelajahi oleh Sapardi.

Karya dan Buku Sastra yang Ditulis Sapardi Djoko Damono

Sebagai pakar sastra, Sapardi menulis beberapa buku yang sangat penting, yaitu

(1) Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978)

(2) Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979)

(3) Kesusastraan Indonesia Modern: Beberapa Catatan (1999)

(4) Novel Jawa Tahun 1950-an:Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur (1996)

(5) Politik, Ideologi, dan Sastra Hibrida (1999)

(6) Sihir Rendra: Permainan Makna (1999) dan Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan: Sebuah Catatan Awal.

Baca Juga: Donald Djatunas Pandiangan, Sosok Di Google Doodle Hari

Terjemahan Sapardi Karya Sastra Asing ke dalam Bahasa Indonesia

Sapardi menerjemahkan beberapa karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia, hasil terjemahan tersebut antara lain :

1. Lelaki Tua dan Laut (The Old Man and the Sea, Hemingway)

2. Daisy Manis (Daisy Milles, Henry James), Puisi Brasilia Modern, George Siferis, Sepilihan Sajak, Puisi Cina Klasik, Puisi Klasik, Shakuntala, Dimensi Mistik dalam Islam karya Annemarie Schimmel

3. Afrika yang Resah (Song of Lowino dan Song of Ocol oleh Okot p'Bitek),

4. Duka Cita bagi Elektra (Mourning Becomes Electra oleh Eugene O'Neill), Amarah I dan II

5. (The Grapes of Wrath, John Steinbeck), dan sebagainya. Beberapa penghargaan dan hadiah sastra diterima Sapardi Djoko Damono atas prestasinya dalam menulis puisi.

Prestasi Sapardi Djoko Damono

Semasa hidupnya pun Sapardi Djoko Damono dibanjiri dengan segudang prestasi, adapun prestasinya yakni:

1. Tahun 1963 ia mendapat Hadiah Majalah Basis atas puisinya "Ballada Matinya Seorang Pemberontak"

2. Tahun 1978 menerima penghargaan Cultural Award dari Pemerintah Australia

3. Tahun 1983 memperoleh hadiah Anugerah Puisi-Puisi Putera II untuk bukunya Sihir Hujan dari Malaysia;

4. Tahun 1984 mendapat hadiah dari Dewan Kesenian Jakarta atas bukunya yang berjudul Perahu Kertas

5. Tahun 1985 menerima Mataram Award

6. Tahun 1986 ia menerima hadiah SEA Write Award (Hadiah Sastra Asean) dari Thailand.

7. Sapardi juga mendapat Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1990.



8. Dalam tahun 1996 ia memperoleh Kalyana Kretya dari Menristek RI.

9. Tahun 2003 Sapardi mendapat penghargaan The Achmad Bakrie Award for Literature

10. Tahun 2004 Sapardi memperoleh Khatulistiwa Award.

11. Pada tahun 2012, Sapardi juga mendapat penghargaan dari Akademi Jakarta.

Nah berikut diatas sekilas tentang Sapardi Djoko Damono, sastrawan kebanggaan Indonesia yang dikenang dan tampil di Google Doodle hari ini, 20 Maret 2023.***

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x