Network
KILAS KLATEN - Ketika melaksanakan salat, seringkali dari kita merasa sulit untuk khusyu’. Tak jarang muncul pikiran-pikiran yang seharusnya tidak muncul ketika kita beribadah menghadap Allah, Tuhan yang menciptakan kita.
Padahal, khusyuk dalam mendirikan shalat menjadi pokok dasar dalam penilaian shalat. Khusyuk adalah inti shalat.
Salat tanpa khusyuk mengingat Allah adalah salat yang sia-sia. Karena itu Allah berkalam yang artinya, "...Maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku." (Thâhâ: 14).
Rasulullah bersabda yang artinya, "Barangsiapa salat dua rakaat, di dalamnya ia tidak berbicara sedikit pun dengan hatinya tentang soal-soal dunia, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (HR. Ibnu Abi Syaibah).
Baca Juga: 11 Hal yang Harus Dicek Saat Beli iPhone Bekas, Jangan Sampai Kecolongan!
Khusyuk menurut Imam al-Ghazali (Ihya': 1/171) adalah buah keimanan dan hasil keyakinan akan keagungan Allah.
Sebagian ulama menafsirkan khusyuk sebagai himpunan rasa takut dan ketenangan.
Ini merupakan makna yang berlaku di dalam jiwa, yang tampak dalam ketenangan anggota badan dan sesuai dengan tujuan ibadah.
Khusyuk tempatnya di hati dan bersifat batin, namun kondisi batin sangat dipengaruhi oleh suasana dari luar.
