Network
KILAS KLATEN - Setiap manusia secara fitrah selalu cenderung ingin mendekat pada kebaikan dan kebahagiaan dunia. Segala aktivitas manusia pun, tidak bisa terlepas dari kedua hal tersebut.
Namun, bagi seorang mu’min, tidak boleh hanya berhenti sampai disitu saja.
Segala aktivitas seorang mu’min, harus berlandaskan ibadah kepada Allah Swt. Sehingga yang diperolehnya tidak hanya kebahagiaan dunia, tetapi juga kebahagiaan akhirat.
Dari jalan ibadah, seseorang bisa merasakan kasih sayang dan cinta Allah. Di sanalah puncak kebahagiaan seorang mu’min, tidak ada setelahnya.
Lalu, bagaimana cara agar diri kita dicintai Allah Swt?
Baca Juga: Megah dan Luar Biasa, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Resmi Dibuka
Seperti yang telah disebutkan, agar dicintai Allah SWT, seseorang harus ibadah. Ibadah pun harus disertai dengan ketakwaan.
Pengertian taqwa secara umum ialah melakukan apa yang menjadi perintahnya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Ada banyak iabdah yang bisa dilakuakn seorang hamba agar dicintai Allah Swt, salah satunya ialah mengamalkan surat Al-Ikhlas.
Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim, dari Aisyah r.a, Nabi saw, pernah mengutus seseorang menuju sebuah peperangan.
Orang tersebut pun menjadi imam para sahabat ketika shalat. Ketika shalat, ia menutup bacaan shalatnya dengan surat Al-Ikhlas.
Baca Juga: Berdoa Menurut Gus Baha: Jangan Minta Hal Aneh-Aneh, Cukup Ini Saja!
selepas shalat, mereka (jamaah) bertanya kepada name mengenai peristiwa tersebut. Nabi Saw pun memerintahkan:“Tanyakan padanya, mengapa dia melakukan itu?”
setelah ditanyakan, Ia pun menjawab, “karena surat tersebut merupakan sifat Zat Yang Maha Pengasih, dan aku suka (cinta) membacanya.”
Setelah mengetahui hal tersebut, Nabi Saw bersabda, “Kabarkanlah padanya bahwa Allah Ta’ala mencintainya”.
Dalam riwayat yang lain, Al-Bukhari, dari Anas r.a, yang juga menyampaikan hadist dengan konteks yang sama.
Baca Juga: Lirik Mughrom Arab, Latin, dan Arti, Sholawat Mughrom Qolbi Bihubbika Mughrom
Al-Bukhari, dari Anas r.a., dia berkata bahwa seorang laki-laki Anshar menjadi imam dalam shalat mereka di Masjid Quba
Ia selalu membuka bacaan surah dengan surat Al-Ikhlas, hingga ia selesai membacanya, kemudian ia membaca surah itu dirakaan yang.
Merasa janggal, para sahabatnya pun mempertanyakannya.
“Engkau membuka dengan surah tersebut, kemudian engkau tidak merasa bahwa surat tersebut sudah cukup, sehingga engkau membaca lagi surah yang lain. Jadi, jika engkau membaca surah tersebut maka tidak usah membaca surah yang lain, atau sebaliknya.”
Baca Juga: Jangan Sedih, Ini Kelebihan dan Keistimewaan Jomblo Menurut Gus Baha
“Aku tidak bisa meninggalkan surah tersebut. Jika kalian menyukaiku menjadi imam kalian dalam shalat, maka aku tetap melakukannya. Akan tetapi, jika kalian tidak menyukainya maka kuserahkan perkara imam pada kalian,” jawabnya.
Mereka memandang bahwa orang tersebut merupakan orang yang paling utama di antara mereka, dan mereka tidak suka jika orang lain yang menjadi imam mereka.
Maka ketika Nabi saw mendatangi para sahabat, merekapun menceritakan hal tersebut kepada beliau.
Rasulullah Saw bersabda, “Hai Fulan, apa yang menghalangimu untuk melakukan apa yang dianjurkan sahabat-sahabatmu, dan apa yang mendorongmu tetap membaca surah itu pada setiap rakaat?”
Ia tersebut berkata, “Sungguh, aku mencintai surah tersebut.”
Rasulullah Saw, lantas bersabda, “Cintamu terhadap surah itu dapat memasukkanmu ke dalam surga.”
Demikian inilah kedahsyatan surat Al-Ikhlas. Hanya dengan membacanya disetiap shalat, fadillahnya surga.
Agar kita dicintai Allah, hendaknya melakukan segala aktivitas ibadah degnan ketakwaan, ebgitupun ketika sedang menaamalkan Surat Al-Ikhlas.***
