Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan, Hukum dan Adabnya Menurut Islam

- 20 Maret 2023, 10:24 WIB
Ilustrasi-ziarah kubur
Ilustrasi-ziarah kubur /Freepik.com/yoyoherp/

KILAS KLATEN - Saat menjelang bulan Ramadhan, banyak sekali tradisi yang biasa dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan penuh berkah ini, seperti makan bersama, silaturahmi, hingga tak ketinggalan satu kebiasaan unik yang lumrah dilakukan masyarakat Indonesia, yakni ziarah kubur.

Tradisi ziarah kubur sebelum Ramadhan atau kerap disebut nyekar menjadi cara bagi masyarakat untuk mengenang dan mendoakan anggota keluarganya.

Mengunjungi pemakaman sebenarnya tidak hanya dilakukan di negara Indonesia saja. Faktanya, hampir seluruh kebudayaan di dunia memiliki ritual nya tersendiri untuk menghormati leluhur yang telah meninggal, dengan diiringi pemanjatan doa serta beberapa kegiatan lainnya.

Dengan mengingat kematian, berkontemplasi mengenai kematian merupakan salah satu hal yang dapat mendorong kita menjalani hidup dengan sepenuh hati, dan beribadah dengan lebih giat.

Manusia menjadi termotivasi untuk menjaga hubungan baik dengan orang disekitarnya, mengerjakan aktivitas semaksimal mungkin dan mensyukuri waktu bersama orang tercinta. Adapun apa hukum dan adab ziarah kubur dalam islam? Simak penjelasan berikut!

Baca Juga: Tata Cara Ziarah Kubur, Hukum Serta Doanya Sesuai Sunnah

Hukum Tradisi Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan

Menjadi hal yang lumrah dilakukan, siapa sangka ziarah kubur menjadi ritual yang awalnya diharamkan. Hal ini dikarenakan banyak orang dahulu melakukan hal-hal yang dilarang, seperti berteriak, memukul badan, dan menangis berlebihan.

Selanjutnya, hal ini dibatalkan (mansukh) oleh Rasulullah SAW lalu dijadikan suatu anjuran yang disunnahkan. Salah satu hikmahnya adalah mengingatkan kita kepada orang tercinta yang telah menghadap Tuhan.

Dengan kata lain, melakukan ziarah kubur hukumnya sunnah alias bukan sebuah keharusan. Nabi Muhammad SAW pun mengingatkan bahwa ziarah kubur tidak dibatasi oleh waktu-waktu tertentu. Jadi, ziarah kubur sebelum Ramadhan maupun sesudahnya diperbolehkan, karena memang tidak ada batasan waktu untuk melakukannya.

Adab Ziarah Kubur Berdasarkan Sunnah Nabi

  1. Berwudhu

Sebaiknya sebelum berangkat ziarah kubur, ambil air wudhu terlebih dahulu dari rumah. Apabila batal di perjalanan, dapat wudhu di kamar mandi atau fasilitas umum dekat pemakaman.

  1. Mengucapkan Salam

Salam diucapkan ketika kita memasuki area pekuburan, sekaligus sebagai doa bagi seluruh penghuninya. Bacaannya antara lain: “Assalamu’alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun”

Artinya: “Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.”

  1. Menghadap Kiblat

Adab ziarah kubur berikutnya termasuk sunah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, yakni menghadap ke arah kiblat saat berdoa. Membacakan doa untuk sang mayat kemudian mengirimkan bacaan tasbih, tahmid, takbir, dan dzikir.

  1. Membaca Surat Pendek

Pembacaan surat pendek juga disunahkan untuk dilakukan ketika kita sedang berziarah ke kubur. Seperti diriwayatkan oleh al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau berkata:

“Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah Al Fatihah, Surat Ikhlash dan Al Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka.”

Baca Juga: Adab Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan yang Perlu Anda Pahami

  1. Membaca Doa Ziarah Kubur

Doa berziarah kubur sebaiknya juga dibacakan ketika mengunjungi anggota keluarga atau kerabat yang sudah berpulang.

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.

  1. Tidak Melakukan Hal yang Dilarang

Di samping membaca doa, adab berziarah yang patut diperhatikan adalah senantiasa mawas diri dan tidak melakukan hal yang tidak dianjurkan seperti:

Menginjak atau menduduki kuburan, hal ini demi menghormati penghuni kubur.

Berkata tidak sopan. Seperti yang disampaikan oleh Imam An-Nawawi, bahwa tidak baik jika di dalam pemakaman atau kuburan bicara hal yang bathil atau buruk.

Melakukan hal berlebihan. Hal berlebihan yang dimaksud yaitu menjadikan makam sebagai tempat spesial layaknya masjid, melakukan ritual, menangis berlebihan meratapi nisan, dan mencium batu nisan serta aktivitas lain yang membuat ibadah dan iman terkikis. Jika berlebihan, dikhawatirkan akan menimbulkan hal-hal syirik dan niat awal pahala ziarah kubur berubah jadi dosa.

Setelah kamu mengetahui penjelasan mengenai hukum dan adab ziarah kubur, sebaiknya kamu terapkan dan kamu ajarkan kepada orang terdekat.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x