Mengenal Puasa Qadha Sebagai Pengganti Puasa yang Bolong saat Bulan Puasa Ramadhan

- 28 Maret 2023, 18:05 WIB
ilustrasi - Mengenal Puasa Qadha Sebagai Pengganti Puasa yang Bolong saat Bulan Puasa Ramadhan
ilustrasi - Mengenal Puasa Qadha Sebagai Pengganti Puasa yang Bolong saat Bulan Puasa Ramadhan /RODNAE Productions/Pexels

KILAS KLATEN - Saat bulan puasa Ramadhan seluruh umat islam di berbagai daerah diwajibkan untuk berpuasa. Berpuasa ini menahan lapar dan haus serta hawa nafsu mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Sudah jelas ada hal-hal yang dapat membatalkan puasa Ramadhan. Namun, di setiap puasa Ramadhan ada saja beberapa golongan orang-orang tertentu tidak bisa melaksanakan puasanya secara penuh dalam satu bulan.

Baik itu karena haid bagi wanita, sedang dalam perjalanan jauh, orang yang sedang sakit, bahkan orang tua yang sudah tidak mampu menjalankan puasa selama satu bulan penuh. Meski mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Namun, orang-orang tersebut harus membayar utangnya di kemudian hari di luar bulan Ramadhan.

Seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 184 berikut:

“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.

Untuk mengganti puasa bisa dilakukan dengan puasa qadha yakni puasa yang dilaksanakan di luar puasa Ramadhan ataupun dengan fidyah, agar lebih jelas mari kita simak penjelasan puasa qadha berikut ini.

Baca Juga: Apakah Menangis Bisa Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya

Puasa qadha adalah puasa yang dilaksanakan untuk membayar hutang puasa bagi yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa qadha berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa namun puasanya terhambat karena halangan atau uzur yang dialami pada saat bulan Ramadhan. Puasa qadha dapat dilakukan di luar bulan Ramadhan yang biasanya dilaksanakan pada bulan Syawal hingga sebelum bulan Ramadhan berikutnya atau bulan Syaban.

Sebagaimana hukum puasa di bulan Ramadhan adalah wajib, maka membayar utang puasa di bulan Ramadhan atau qadha hukumnya adalah wajib juga. Puasa qadha tidak boleh dibatalkan kecuali jika ada udzur yang dibenarkan syariat sebagaimana halnya ibadah puasa Ramadhan.

Orang yang diwajibkan melaksanakan puasa Qadha adalah orang yang meninggalkan atau membatalkan puasa di bulan Ramadhan tahun lalu karena udzur tertentu. Orang tersebut wajib menggantinya di luar bulan Ramadhan.

Untuk melaksanakan puasa qadha, wajib berniat di malam hari (sebelum Subuh) sebagaimana kewajiban dalam puasa Ramadhan. Puasa wajib harus didahului oleh niat di malam hari sebelum Subuh, berbeda dengan puasa sunnah yang boleh berniat di pagi hari.

Untuk niat puasa qadha sebenarnya tidak perlu diucapkan atau dilafalkan seperti puasa wajib di bulan Ramadhan. Cukup niatkan saja di dalam hati bahwa esok hari akan melaksanakan puasa qadha.

Puasa qadha pun disunnahkan untuk makan sahur sebelum fajar tiba. Kemudian menahan lapar, haus, dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan ibadah puasa itu sendiri, terhitung dari mulai terbitnya fajar di pagi hari sampai terbenamnya matahari di waktu petang.

Baca Juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Simak Ketentuannya

Namun kita juga harus mengetahui hari-hari di mana ketika melakukan puasa maka haram hukumnya, yakni pada saat Idul Fitri, Idul Adha, dan hari Tasyrik (tanggal 11-13 bulan Dzulhijjah).

Itulah penjelasan tentang puasa qadha sebagai pengganti puasa kita yang bolong selama bulan puasa Ramadhan, bagi kamu yang masih mampu melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan, sudah seharusnya dapat hingga tamat atau full dalam melaksanakannya.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x