Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Bayar Hutang? Simak Penjelasannya Berikut

- 24 April 2023, 09:30 WIB
Ilustrasi - Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Bayar Hutang? Simak Penjelasannya Berikut
Ilustrasi - Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Bayar Hutang? Simak Penjelasannya Berikut /monstera/pexels

KILAS KLATEN - Saat Ramadhan telah usai, kita akan memasuki bulan baru yang dinamakan bulan syawal. Datangnya bulan syawal ditandai dengan perayaan hari raya idul fitri, dimana seluruh umat muslim melaksanakan sholat ied, dan bisa disebut juga dengan hari kemenangan, hari kemenangan dari kita yang telah selesai menjalankan ibadah puasa selama 1 bulan penuh.

Bulan puasa Ramadhan telah usai, salah satu ciri ibadah yang diterima oleh Allah SWT di bulan Ramadhan adalah intensitas ibadah yang terus bertambah, selain melakukan ibadah wajib sehari-hari, ada juga ibadah-ibadah Sunnah, salah satunya adalah puasa syawal selama 6 hari.

Puasa syawal ini dilaksanakan pada bulan syawal setelah pelaksanaan shalat hari raya idul fitri. Namun, seringkali kita bertanya-tanya, bolehkan puasa syawal digabung dengan puasa bayar hutang?

Ketiaka seseorang sedang sakit yang sakitnya dapat memberatkan untuk berpuasa. Atau wanita hamil, haid dan menyusui. Maka mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dibulan Ramadhan.

Akan tetapi, di bulan Syawal sendiri ada amalan sunah yang juga dianjurkan untuk dikerjakan. Puasa Syawal yang dianjurkan dikerjakan selama enam hari, memiliki keutamaan yang baik terlebih jika dikerjakan setelah selesai puasa Ramadhan.

Baca Juga: 4 Amalan Bulan Syawal yang Memiliki Keistimewaan Luar Biasa

Dari Abu Ayyub Al-Anshary radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim).

Oleh karena itu, muncul pertanyaan, bolehkah puasa syawal digabung dengan puasa bayar hutang?

Permasalahan tentang bolehkah puasa syawal digabung dengan puasa bayar hutang ini memang kerap menjadi dilema selepas Ramadhan.

Qadha puasa hukumnya wajib dan kita dianjurkan untuk segera menunaikannya setelah bulan Ramadhan. Sedangkan puasa syawal hukumnya sunah sehingga derajatnya lebih rendah dibanding qadha puasa. Namun, puasa syawal hanya dapat dikerjakan di bulan Syawal.

Dikutip dari fatwa Al Lajnah Ad Da-imah Lil Buhuts wal Ifta’ (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) tentang bolehkah puasa syawal digabung dengan puasa bayar hutang, maka jawabannya "Tidak boleh melakukan puasa sunnah dengan dua niat sekaligus, yaitu dengan niat qodho’ puasa dan niat puasa sunah.”

Karena memang tidak bisa menggabungkan dua niat antara yang wajib dan yang sunnah. Seperti yang kita tahu bahwa qadha puasa Ramadhan adalah hal yang wajib dan puasa Syawal adalah ibadah sunnah.

Hal ini sebagaimana shalat qobliyah subuh dua rakaat yang tidak mungkin digabungkan niatnya dengan shalat subuh wajib dua rakaat. Ingat pula ketika berpikir bolehkah puasa syawal digabung dengan puasa bayar hutang, bahwa amalan wajib memiliki pahala lebih besar dari amalan sunnah.

Baca Juga: 4 Amalan Bulan Syawal yang Memiliki Keistimewaan Luar Biasa

Selain permasalahan tentang bolehkah puasa syawal digabung dengan puasa bayar hutang, dilema lain yang sering membuat umat Islam bingung adalah pengerjaan antara qadha puasa dan puasa Syawal. Banyak yang bertanya-tanya, mana yang lebih dulu.

Terlebih bagi wanita yang mengalami haid saat Ramadhan sehingga mesti mengqadha puasa, dan di bulan Syawal pun kemungkinan juga bisa mendapati haid kembali.

Dalam hal ini, para fuqaha berselisih pendapat. Ada yang mengatakan boleh untuk puasa sunah sebelum qadha puasa.

Namun, ada yang mengatakan boleh, tapi disertai makruh ketika mendahulukan puasa sunnah dari qadha, dan ada yang mengatakan tidak boleh mendahulukan puasa sunnah sebelum mengqadha puasa.

Namun, yang perlu diketahui bahwa waktu mengqadha puasa juga amat panjang, yaitu sampai Ramadhan berikutnya.

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Barangsiapa mempunyai qodho’ puasa di bulan Ramadhan, lalu ia malah mendahulukan menunaikan puasa sunah enam hari Syawal, maka ia tidak memperoleh pahala puasa setahun penuh.

Karena keutamaan puasa Syawal (mendapat pahala puasa setahun penuh) diperoleh jika seseorang mengerjakan puasa Ramadan diikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Dalam kondisi tadi, ia tidak memperoleh pahala tersebut karena puasa Ramadhannya belum sempurna.” (Lathoif Al Ma’arif, Ahmad bin Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islami).

Baca Juga: 4 Amalan Bulan Syawal yang Memiliki Keistimewaan Luar Biasa

Ibnu Rajab rahimahullah kembali menjelaskan, “Barangsiapa mendahulukan qodho’ puasa, setelah itu ia melakukan puasa enam hari Syawal setelah ia menunaikan qodho’, maka itu lebih baik. Dalam kondisi seperti ini berarti ia telah melakukan puasa Ramadhan dengan sempurna, lalu ia lakukan puasa enam hari Syawal.

Jika ia malah mendahulukan puasa Syawal dari qodho’ puasa, ia tidak memperoleh keutamaan puasa Syawal. Karena keutamaan puasa enam hari Syawal diperoleh jika puasa Ramadhannya dilakukan sempurna.”

Jadi, jika mendahulukan puasa enam hari Syawal dari qadha puasa, maka puasanya tetap sah, namun pahala puasa setahun penuh tidak diperoleh karena puasa Ramadhannya belum sempurna.

Jika ingin mendapatkan pahala sempurna seperti berpuasa setahun penuh, maka lebih baik dahulukan qadha puasa daripada puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah