Meta Sedang Bereksperimen dengan Obrolan Bertenaga AI di Whatsapp dan Messenger

28 Februari 2023, 17:16 WIB
META Ikut Ramaikan Persaingan Teknologi Open AI yang Bernama LLaMA Meta, Apa Kelebihannya? /Foto : REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/

KILAS KLATEN – Meta adalah pendatang terbaru dalam menguji alat bertenaga AI untuk produknya. Mark Zuckerberg telah mengumumkan bahwa perusahaan ini sedang membangun "grup produk tingkat atas yang baru" untuk mengintegrasikan AI generatif ke dalam layanannya yang digunakan oleh miliaran pengguna.

Zuckerberg mengatakan bahwa tim ini akan fokus pada pembuatan alat kreatif pada awalnya, tetapi tujuan jangka panjangnya adalah untuk menciptakan "persona AI yang dapat membantu orang dalam berbagai cara." Namun, perusahaan ini harus melakukan banyak pekerjaan mendasar sebelum berbagi pengalaman "futuristik" ini dengan para pengguna, ia mengingatkan.

Perusahaan ini memulai dengan menguji alat AI berbasis teks di WhatsApp dan Messenger, seperti bot percakapan bergaya ChatGPT. Meta juga bereksperimen dengan filter dan format iklan berbantuan AI di Instagram bersama dengan "pengalaman video dan multi-modal".

Baca Juga: PlayStation VR2 vs Meta Quest 2, Mana Yang Terbaik?

Menurut Axios, proyek ini akan dipimpin oleh mantan eksekutif Apple, Ahmad Al-Dahle, dan tim ini akan melapor kepada Chief Product Officer Chris Cox. Meskipun alat AI generatif sudah ada sejak lama, teknologi ini menjadi terkenal hanya dengan bot ChatGPT dari OpenAI.

Microsoft telah mengintegrasikan beberapa dari kebaikan AI tersebut ke dalam pencarian Bing dan browser Edge. Sebagai tanggapan, awal bulan ini, Google juga mengatakan bahwa mereka sedang bereksperimen dengan produk saingan yang disebut Bard.

Mesin pencari lain seperti You.com dan Neeva juga telah mengumumkan integrasi produk chatting yang didukung oleh AI. Saingan Facebook, Snapchat, juga meluncurkan chatbot yang dilatih secara khusus untuk pelanggan berbayarnya bulan ini.

 Baca Juga: Yang Berlangganan Meta Verified Tidak Akan Bisa Ubah Nama, Nama Pengguna atau Foto Profil

Tidak mengherankan melihat Meta juga ikut turun dalam hal ini. Mark Zuckerberg juga perlu menemukan cara baru untuk mendapatkan pendapatan untuk metaverse yang belum terbayar.

Minggu lalu, mereka meluncurkan program langganan Meta Verified, tetapi seperti yang telah dilihat dengan jejaring sosial lainnya, paket berbayar belum bisa menjadi pendorong pendapatan utama. Jadi, tidak mengherankan jika Mark Zuckerberg bekerja keras dalam pengembangan AI, seperti perusahaan besar lainnya yang sudah lebih dulu melakukan pengembangan AI.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Techcrunch

Tags

Terkini

Terpopuler