YouTube dan TikTok Menghadapi Permintaan Uni Eropa Untuk Melindungi Anak Di Bawah Umur

- 10 November 2023, 10:34 WIB
Ilustrasi YouTube.
Ilustrasi YouTube. /Reuters/Dado Ruvic/

KILAS KLATEN – YouTube dan TikTok milik Google akan diminta oleh kepala industri Uni Eropa, Thierry Breton, untuk menjelaskan bagaimana mereka melindungi anak-anak dari konten ilegal dan berbahaya di platform mereka sesuai dengan peraturan Uni Eropa yang baru, kata seseorang yang memiliki pengetahuan langsung tentang masalah ini kepada Reuters pada hari Rabu.

 

Langkah yang diambil oleh kepala industri Uni Eropa, Breton, ini dilakukan tiga hari setelah ia mengatakan kepada Chief Executive Officer TikTok Shou Zi Chew untuk tidak melakukan upaya apapun untuk melawan disinformasi di platformnya, yang dimiliki oleh ByteDance dari China dan YouTube.

Kepala industri Uni Eropa, Breton, akan mengirimkan permintaan informasinya kepada kedua perusahaan tersebut, YouTube dan TikTok pada hari Kamis, kata sumber tersebut.

Baca Juga: Youtube Lakukan Uji Coba Chatbot Dukung AI Agar dapat Berkomunikasi dalam Konten yang Ditonton

Breton bulan lalu telah menetapkan tenggat waktu 8 November bagi TikTok untuk memberikan rincian tentang bagaimana mereka melindungi integritas pemilu dan anak di bawah umur di platformnya.

Pada bulan yang sama, ia juga mengingatkan CEO Alphabet Sundar Pichai tentang kewajiban perusahaan untuk melindungi anak-anak dan remaja yang menggunakan platformnya di Uni Eropa dari konten kekerasan yang menggambarkan penyanderaan dan video grafis lainnya.

Aturan baru Uni Eropa yang dikenal sebagai Digital Services Act (DSA) mengharuskan perusahaan-perusahaan teknologi besar untuk melakukan lebih banyak hal dalam memerangi konten online yang berbahaya dan ilegal, terutama konten yang menargetkan anak di bawah umur.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x