Bug ini memungkinkan anak-anak untuk mengakses situs web yang diblokir dengan menambahkan serangkaian karakter khusus ke URL di browser Safari.
Namun, perjalanan untuk menyelesaikan bug ini tidaklah mudah. Andreas Jagersberger dan rekannya, Ro Achterberg, sebagai peneliti keamanan, melaporkan bug ini kepada tim keamanan Apple pada Maret 2021.
Meskipun demikian, respon awal dari Apple terhadap laporan ini tidak memuaskan.
Mereka mengarahkan para peneliti untuk mengirim laporan melalui alat umpan balik perusahaan, tidak mengakui masalah tersebut sebagai masalah keamanan yang serius.
Ketika bug tersebut diangkat kembali sebagai masalah keamanan, Apple menolak untuk mengakui adanya implikasi keamanan yang nyata.
Ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh peneliti keamanan dalam memperjuangkan kesadaran tentang masalah keamanan yang sebenarnya.
Baca Juga: Cara Mirroring Smartphone Atau Tablet Kalian ke TV, Baik Menggunakan Perangkat Apple Maupun Android
Setelah tiga tahun berusaha tanpa hasil, duo peneliti akhirnya menghubungi Wall Street Journal untuk membawa masalah ini ke perhatian publik.
Melalui laporan Stern, bug tersebut akhirnya mendapat perhatian yang layak dari Apple.
Selain bug ini, ada juga beberapa masalah lain yang dihadapi pengguna terkait Screen Time, termasuk pelacakan penggunaan dan batasan aplikasi.