Jalan Terjal Dihadapi Elon Musk Saat Beli Twitter, Sempat Ditolak Dewan Direksi

29 Oktober 2022, 09:54 WIB
Jalan Terjal Dihadapi Elon Musk Saat Beli Twitter, Sempat Ditolak Dewan Direksi /tangkap layar youtube/@ TED

KILAS KLATEN – Elon Musk sebagai CEO Tesla akhirnya telah resmi akuisisi Twitter setelah melewati fase yang terjal.

Bermula dari Elon Musk mengatakan niatnya dalam membeli Twitter seharga USD 44 miliar atau setara Rp 682 Triliun kepada pihak platform media sosial tersebut.

Namun tak mudah bagi CEO Tesla ini untuk mendapatkannya, pasalnya hal ini sempat ditolak oleh dewan direksi, bahkan membuat ketentuan khusus agar Elon Musk tidak jadi membeli perusahaan digital ini.

Kemudian, dewan direksi ternyata merubah pikirannya dan menerima tawaran dari Elon Musk, Selanjutnya, CEO Tesla tersebut pun meminta pihak digital ini untuk memberikan data terkait pengguna asli dari platform itu.

Baca Juga: Resmi Jadi Pemilik Twitter, Elon Musk Langsung Depak CEO

CEO Tesla ini tidak terima dengan data yang diberikan lantaran kurang dari 5 persen pengguna merupakan bot, dan Elon Musk sempat menyatakan undur diri dari tawaran untuk akuisisi Twitter.

Hal ini membuat amarah pihak dari Twitter sehingga polemik ini berujung gugatan di pengadilan, namun pada akhirnya Elon Musk berhasil akuisisi dengan harga Rp 682 Triliun dan resmi jadi pemilik salah satu platform tersebut tanggal 28 Oktober.

Lantas apa saja yang perlu diketahui soal akuisisi ini yang dilakukan Elon Musk tersebut? Beriku penjelasannya.

· Pihak twitter mengajukan dokumen guna menghapus sahamnya dari New York Stock Exchange. Dengan begitu, ingin mengakhiri perjalanannya sebagai perusahaan publik selama sembilan tahun.

Baca Juga: Elon Musk Ubah Bio Twitter Menjadi 'Chief Twit' Jelang Tenggat Akuisisi $ 44Miliar

· Perusahaan swasta yang sepenuhnya akan dikendalikan oleh peraturan yang dibuat oleh pemiliknya.

· Elon Musk melakukan perubahan total bagi petinggi Twitter dengan memecat CEO serta pimpinan Legal dan Kebijakan Vijaya Gadde.

· Segera bentuk tim dewan moderasi konten dengan sudut pandang yang beragam. Tidak ada keputusan soal konten yang akan dibuat, sebelum dewan tersebut menggelar sidang.

· Perubahan yang dilakukan oleh Elon Musk akan dipantau oleh regulator. Diketahui, sebuah undang-undang baru yang disahkan tahun ini di Uni Eropa dapat membuat platform ini dikenai denda jika gagal mengatasi masalah, seperti soal ujaran kebencian dan informasi palsu.

· Elon Musk berjanji bahwa di bawah kepemimpinannya ini, akan mencegah terjadinya ujaran kebencian yang dapat menimbulkan perpecahan.

Baca Juga: Elon Musk Bakal PHK Massal Pegawai Twitter, Pangkas Hingga 75 Persen

Oleh karena hal tersebut, Elon Musk ingin membuat algoritma penentu konten yang dapat disajikan kepada penggunanya.***

Editor: Masruro

Tags

Terkini

Terpopuler