Network
KILAS KLATEN - Ditengah Kontroversi yang menghadang Twitter Elon Musk menyampaikan berita mengejutkan.
Musk melakukan PHK massal terhadap 3700 karyawan Twitter setelah resmi menjadi pemilik perusahaan berlogo biru itu.
Akibat PHK massal yang dilakukan Musk sejumlah karyawan menggugatnya.
Dan saat ini Musk sedang mencari CEO baru untuk menggantikannya di Twitter.
Namun pencarian CEO baru Twitter itu bukan karena ia digugat oleh pegawai yang terkena PHK. Melainkan ia ingin berfokus pada Tesla.
Baca Juga: Tolak Ultimatum Elon Musk, Ribuan Karyawan Pilih Resign, Lalu Gimana Nasib Twitter? Bakalan Ditutup?
“Saya berharap dapat mengurangi waktu di Twitter dan mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan dari waktu ke waktu,” ujar Elon Musk di pengadilan, dikutip dari Reuters, Rabu 16 November 2022.
Elon Musk menyampaikan bahwa ia membawa 50 karyawan Tesla ke Twitter.
Ia menegaskan tindakan tersebut hanya untuk membantunya di Twitter secara sukarela dan bekerja setelah jam kerja.
Musk menyampaikan tidak ada anggota dewan Tesla yang meneleponnya terkait menggunakan karyawan perusahaan untuk Twitter.
Sejak resmi menjadi pemilik Twitter Musk tidak lepas dari kontroversi, baru-baru ini ia memberikan ultimatum terhadap karyawan Twitter yang tersisa.
Musk menegaskan "long hours at high intensity, or leave" atau "mampu kerja intensitas tinggi di jam yang lama atau pergi".
Ancaman Musk sontak membuat karyawan Twitter protes dan berbondong-bondong untuk hengkang dari sosial media asal Amerika itu.***
