KILAS KLATEN - PHK hingga 10 persen yang dilakukan GoTo baru-baru ini salah satu penyebabnya adalah karena kinerja perusahaan.
Goto secara resmi mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 1300 karyawan.
Walaupun pendapatan GoTo mengalami peningkatan pada kuartal ketiga tahun ini, tapi mengalami cukup banyak kerugian.
Pada kuartal ketiga GoTo mencatat kerugian sebesar 20 Triliun dimana membengkak hingga 75,49 persen.
Dalam sebuah laporan keuangan, PT Gojek Tokopedia TBK atau GoTo, tercatat sampai September 2022 mengalami kerugian bersih Rp20,32 Triliun.
Baca Juga: PHK Massal 1.300 Karyawan GoTo, Apa Penyebabnya di Balik Semua Ini?
Kerugian ini jauh lebih besar dibandingkan periode tahun 2021 yang hanya Rp11,57 triliun.
Namun walaupun mengalami kerugian, pendapatan GoTo juga meroket dibandingkan tahun lalu.
Pada kuartal III 2022 GoTo berhasil meraup pendapatan sebesar 7,9 Triliun, meroket hingga 134,07 persen pada periode yang sama tahun lalu, yakni 3,4o Triliun.
Walaupun kerugian GoTo membludak, Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo mengemukakan kinerja perusahaan pada kuartal ketiga masih kuat.
Menurutnya hal ini karena meningkatnya pendapatan dan berkurangnya EBITDA yang disesuaikan.
Baca Juga: GoTo Secara Resmi Umumkan PHK 1300 Karyawan Di Tengah Lesunya Ekonomi
“ Kami mencatat kinerja kuat di kuartal ketiga, sehingga mempercepat langkah menuju Profitabilitas,” ucap Andre dalam keterangannya Senin 21 November 2022.
Sementara itu, direktur keuangan GoTo Jacky Lo menyampaikan pihaknya terus menerapkan prinsip kehati-hatian yang berfokus pada optimalisasi beban usaha.
Apalagi di tengah kondisi ekonomi saat ini ada kenaikan inflasi, suku bunga dan harga BBM.***