Daftar Pepatah Bahasa Jawa Beserta Maknanya Part 1

- 21 November 2022, 18:48 WIB
Daftar Pepatah Bahasa Jawa Beserta Maknanya Part 1
Daftar Pepatah Bahasa Jawa Beserta Maknanya Part 1 /Kominfo

KILAS KLATEN – Pepatah merupakan salah satu jenis dari peribahasa yang mengandung nasihat dan ajaran, biasanya diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Pepatah tak hanya dibuat dalam bahasa Indonesia saja, namun ada pula pepatah yang dibuat menggunakan bahasa daerah, salah satunya bahasa Jawa.

Bahasa Jawa menjadi salah satu bahasa yang sering digunakan pada keseharian orang-orang suku Jawa dan hingga saat ini masih melekat sebagai bahasa umum di masyarakat, memiliki tingkatan bahasa dari yang kasar hingga yang halus, logat khas di tiap daerahnya, serta penggunaannya bergantung pada lawan bicara.

Seperti ketika berbicara kepada orang tua atau yang lebih tua dan dihormati menggunakan Jawa halus atau krama inggil, sedangkan jika berbicara pada teman sebaya maka menggunakan krama.

Baca Juga: Profil Ucup Klaten, Youtuber Jutaan Subsciber Berkat Dagelan Jawa

Pepatah dalam bahasa Jawa sering digunakan pada masyarakat sebagai nasihat dan memberi nilai-nilai penting kehidupan, selain itu digunakan oleh orang tua untuk memberikan dorongan serta motivasi pada anak untuk menjadi lebih baik.

Berikut ini adalah pepatah-pepatah dalam bahasa Jawa beserta artinya yang dilansir dari berbagai sumber :

1. Ngundhuh wohing pakerti, artinya, apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan

2. Sabar sareh mesthi bakal pikoleh, artinya, pekerjaan apa pun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil

3. Sepi ing pamrih, rame ing gawe, artinya, melakukan pekerjaan tanpa pamrih

4. Sluman slumun slamet, artinya, biarpun kurang hati-hati tapi masih diberi keselamatan

5. Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh, artinya, upaya yang dilakukan perlahan, tapi akhirnya tujuannya akan tercapai

Baca Juga: Download Capaian Pembelajaran (CP) untuk ATP Bahasa Jawa SD, SMP, dan SMA

6. Kena iwake aja nganti buthek banyune, artinya, berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan

7. Becik ketitik, ala ketara, artinya, perbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga

8. Cuplak andheng-andheng, yen ora pernah panggonane bakal disingkirake, artinya, orang yang menyebabkan keburukan maka semua kebaikannya akan terhapus

9. Beras wutah arang bali menyang takere, artinya, menggambarkan sesuatu yang sudah rusak tidak akan bisa kembali sama seperti semula

10. Adhang-adhang tetese embun, artinya, berharap sesuatu dengan hasil apa adanya seperti berharap pada tetes embun

11. Gupak pulute ora mangan nangkane, artnya, Sudah ikut berjuang susah payah, tapi tidak ikut menikmati hasilnya

12. Dandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dandhang, artinya, perkara yang buruk dianggap baik, sedangkan yang baik dianggap buruk

13. Ana dina, ana upa, artinya, tiap perjuangan selalu ada hasil yang nyata

14. Nabok nyilih tangan, artinya, menggambarkan orang yang tidak berani menghadapi musuhnya dan meminta bantuan orang lain diam-diam

15. Pitik trondhol diumbar ing padaringan, artinya, orang yang diberi kepercayaan barang berharga, pada akhirnya hanya bisa menghabiskannya

Baca Juga: Viral! Embung Berbentuk Gunungan Wayang yang Menyerupai Logo Dasar KTT G20 Ada di Bantul

16. Mangan ora mangan sing penting ngumpul, artinya, makan tidak makan yang terpenting adalah bisa berkumpul

17. Dhuwur wekasane, endhek wiwitane, artinya kesengsaraan yang membuahkan kemuliaan

18. Aja mbedakake marang sak sapadha-pada, artinya, hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia

19. Kumenthus ora pecus, artinya, menggambarkan orang yang banyak membual tanpa bukti dan perbuatan yang becus

20. Adigang, adigung, adiguna, artinya, mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintarannya

21. Uripmu koyo wit gedhang duwe jantung tapi ora duwe ati, artinya, hidupmu seperti pohon pisang, punya jantung tapi tak punya hati

22. Nek dipikir suwi suwi iku loro, nek dirsake yo tambah loro, loro tambah loro, papat, artinya, kalau dipikir lama-lama sakit, kalau dirasakan tambah sakit, dua tambah dua, empat

23. Jalma angkara mati murka, artinya, mendapat kesulitan karena kemarahannya sendiri

Baca Juga: Download Capaian Pembelajaran atau CP untuk ATP Bahasa Daerah Jawa Timur dan Madura SD, SMP, dan SMA

24. Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa, artinya, jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa

25. Ambeg utomo, andhap asor, artinya, selalu menjadi yang utama tapi selalu rendah hati.***

Editor: Masruro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x