KILAS KLATEN – Para pahlawan kosmik asli Marvel Cinematic Universe kembali untuk petualangan terakhir di Guardians of the Galaxy Vol 3. Banyak hal yang telah berubah bagi para Guardians sejak pertama kali mereka berkumpul di Guardians of the Galaxy 2014, tidak terkecuali susunan anggota timnya.
Kelompok pahlawan super yang menjelajah luar angkasa ini kehilangan salah satu anggota inti mereka di Avengers Infinity War saat Thanos mengorbankan putrinya, Gamora, untuk mendapatkan Soul Stone. Sebelumnya, mereka juga menyambut dua anggota baru di Guardians of the Galaxy Vol 2, Mantis yang penuh empati dan putri adopsi Thanos, Nebula.
Nebula pertama kali memasuki MCU sebagai penjahat dalam Guardians of the Galaxy pertama, yang membuatnya memburu para Guardian atas perintah Ronan the Accuser sambil mengejar dendam pribadinya terhadap saudara perempuannya, Gamora.
Baca Juga: Siapa yang Mati di Guardians of the Galaxy Vol 3?
Setelah pelariannya di film pertama franchise ini, Nebula ditawan oleh para Guardians of the Galaxy Vol 2 sebelum akhirnya bergabung dengan mereka untuk melawan Ego. Sifat kepahlawanannya sekali lagi ditampilkan dalam Avengers Infinity War dan Avengers Endgame, saat ia bergabung dalam pertarungan melawan Thanos dan misi untuk menyelamatkan mereka yang telah ia hapus dari eksistensinya.
Namun, dalam Guardians of the Galaxy Vol 3, para penggemar diajak untuk mempertanyakan apakah Nebula benar-benar seorang penjahat?
Dalam dua film Guardians of the Galaxy pertama, permusuhan Nebula terhadap para Guardians berawal dari kebenciannya terhadap saudara perempuannya. Dia, tentu saja, dikendalikan dan dipaksa oleh ayahnya yang lalim dan kaki tangannya, Ronan, tapi keinginannya untuk membalas dendam pada Gamora tetap menjadi pendorong terkuatnya.
Baca Juga: Siapakah Phyla dalam Guardians Of The Galaxy Vol 3? Ini Penjelasannya
Hal ini mengubahnya menjadi seorang penjahat. Namun, persepsi penonton tentang Nebula sebagai penjahat ditantang di akhir film Guardians of the Galaxy Vol 2 berubah. Dalam film tersebut, Nebula mengungkapkan bahwa Gamora adalah sosok yang lebih agresif dan kompetitif di antara keduanya ketika mereka tumbuh bersama dan dipaksa bertarung oleh Thanos.
Nebula hanya menginginkan sebuah hubungan dengan saudara perempuannya, Gamora. Dalam Guardians of the Galaxy Vol 3, ditampilkan Nebula yang kini lebih heroik dengan Gamora yang kejam dan haus darah, dan membuat penonton mempertimbangkan kembali kesan mereka terhadap kedua putri Thanos tersebut.
Nebula sama sekali bukan anggota yang paling baik dari para penjaga. Seperti yang ditunjukkan oleh Mantis, Nebula selalu mengkritik orang lain, meskipun dia hanya melakukannya sebagai cara untuk mengalihkan rasa tidak amannya. Namun, tidak ada satu pun dari para Penjaga Galaksi yang sempurna.
Itulah yang membuat mereka menjadi pahlawan yang menarik. Selain sifat pemarah dan sikapnya yang tiba-tiba, Nebula hanya terdorong untuk menyerang setelah menahan rasa sakit yang tak terbayangkan akibat Gamora yang selalu mengalahkannya saat masih kecil. Hal ini bahkan membuat Thanos menyiksanya dengan mengganti bagian tubuhnya dengan cybernetics.
Baca Juga: Guardians Of The Galaxy Vol 3 Raih Pendapatan Terbaik Pada Pembukaan Film
Kini, setelah perseteruannya dengan Gamora telah berakhir, Guardians of the Galaxy Vol 3 meluangkan waktu untuk mengontraskan Nebula yang tidak memiliki dendam dengan Gamora yang tidak pernah mendapatkan pengaruh positif dari para Guardian dalam hidupnya.
Dengan cepat menjadi jelas bahwa, sementara Gamora cukup bahagia hidup di antara para Ravagers yang kejam, Nebula benar-benar memiliki hati. Keputusan utamanya untuk meninggalkan Guardians untuk merawat orang-orang di Knowhere mencerminkan hal itu. Penyiksaan yang dialaminya di tangan Thanos mungkin telah mengubahnya menjadi sesuatu yang bukan dirinya, tapi di luar kemarahan yang dia rasakan terhadap kakaknya, Nebula tidak pernah benar-benar menjadi penjahat.***