3 Rekomendasi Film Bertema Wanita yang Patut Anda Tonton

- 9 Maret 2023, 14:30 WIB
3 Rekomendasi Film Bertema Wanita yang Patut Anda Tonton
3 Rekomendasi Film Bertema Wanita yang Patut Anda Tonton /hotstar

KILAS KLATEN - Setiap tanggal 8 Maret, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Isu kesetaraan gender memang masih menjadi problem bagi para wanita saat ini.

Padahal, para wanita sudah membuktikan di segala bidang, bila mereka mampu sejajar dengan pria.

Tema Hari Wanita tahun ini tampaknya tidak hanya menyoroti problem kesamaan gender namun juga soal masih banyaknya wanita yang mendapat perlakuan tidak adil di mata hukum. Sebut saja korban-korban pelecehan seeksual, KDRT, dan sebagainya.

Dalam rangka Hari Perempuan Internasional, berikut ini adalah film bertema Perempuan yang bisa ditonton bareng keluarga, teman ataupun pasangan.

Baca Juga: Rayakan Hari Perempuan Internasional 2023, Yura Yunita Upload Video Mengharukan di Instagram

Rekomendasi Film Tentang Perempuan

1. Susi Susanti: Love All

Dirilis menjelang akhir Oktober 2019, film ini mengangkat kisah hidup dan perjalanan karier mentereng salah satu pahlawan olahraga Indonesia, Susi Susanti.

Mengambil judul sama dengan sang tokoh, Susi Susanti: Love All, film garapan sutradara Sim F dengan produser Daniel Mananta, Reza Hidayat, dan Guillaume Catala ini mempercayakan aktris Laura Basuki sebagai Susi Susanti dan Dion Wiyoko sebagai Alan Budikusuma.

Film ini rasanya cocok bagi generasi milenial (kelahiran 1986-1996) dan Z (1997-2012), atau yang lebih tua dari keedua generasi itu, yang belum pernah menyaksikan kiprah Susi Susanti di lapangan bulu tangkis.

Susi Susanti menjadi sensasi bulu tangkis pada usia 14 tahun dan berkembang menjadi atlet paling dicintai di Indonesia.

Melalui bimbingan pelatihnya, Liang Chiu Sia, dan didorong oleh janji kepada sang ayah, Susi mendapat pengakuan dunia lewat sejumlah gelar mentereng.

Baca Juga: Alexei Navalny Pengacara Tampan dari Rusia, Berikut Sinopsis Film Dokumenternya!

Empat gelar tunggal putri turnamen elite All England (1990, 1991, 1993, 1994), Piala Sudirman 1989, juara dunia 1993, serta Piala Uber 1994 dan 1996, hanyalah sebagian dari segudang trofi prestisius raihan Susi Susanti.

Puncaknya, Susi Susanti merebut medali emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992. Sang suami, Alan Budikusuma juga merebut emas di nomor tunggal putra.

Keduanya pun menikah usai memberikan emas pertama Indonesia di ajang Olimpiade tersebut.

Ketika Indonesia terjungkal dalam gejolak ekonomi, Susi Susanti membuktikan kepada dunia bahwa kepahlawanan tidak diukur dari tingginya prestasi, tetapi dari besarnya pengorbanan untuk tanah airnya.

Tekad dan cinta Susi kepada Tuhan, keluarga, dan pasangan hidupnya-lah yang mengukir sejarah olahraga Indonesia.

Susi Susanti: Love All mendapatkan 13 nominasi pada Piala Citra 2020. Film ini pun akhirnya menobatkan Laura Basuki sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik dan berhak atas Piala Citra 2020. Bagi Laura Basuki, ini Piala Citra kedua sepanjang kariernya.

Baca Juga: Film Animasi Tertua Yang Hadir Sebelum Adanya Putri Salju. Apa Itu?

2. Tiga Srikandi

Masuk kategori film biografi (bio picture alias biopic), 3 Srikandi karya sutradara Iman Brotoseno ini dilansir pada awal Agustus 2016.

Film ini mengisahkan tentang tiga atlet panahan putri asal Indonesia: Lilies Handayani

Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani, yang berhasil meraih medali pertama di Olimpiade, saat merebut perak nomor beregu putri cabang olaharga panahan di Olimpiade Seoul 1988.

Tiga aktris cantik, yakni Chelsea Island (sebagai Lilies Handayani), Bunga Citra Lestari (Nurfitriyana), dan Tara Basro (Kusuma Wardhani), serta aktor Reza Rahadian sebagai pelatih Donald Pandiangan, mampu memaikan perannya masing-masing dengan baik.

Film ini mengisahkan persiapan tim panahan Indonesia untuk Olimpiade Seoul 1988 dengan beragam masalahnya.

Sosok pelatih yang masih kecewa karena gagal berangkat (sebagai atlet) pada Olimpiade Moskow 1980, hingga masalah pribadi ketiga atlet.

Di bawah ancaman tidak akan diberangkatkan sama sekali oleh pengurus persatuan panahan, salah satu pengurus Udi Harsono (diperankan Donny Damara) mesti membujuk dan meyakinkan Donald untuk mempersiapkan tim panahan wanita.

Namun, pribadi Donald yang keras, militan, dan sangat disiplin, sempat terkendala karena karakter Yana, Lilies, dan Suma.

Walau sempat terjadi gesekan maupun perselisihan di antara sesama atlet maupun dengan pelatih, toh kerasnya medan berlatih dan waktu yang makin menipis, berhasil menempa mereka.

Setelah siang-malam memeras fisik, emosi dan mental, tim panahan putri pun menuju Seoul, Korea Selatan, untuk kemudian pulang dengan menorehkan sejarah.
 

3. Tee Shot: Ariya Jutanugarn

Masih masuk kategori biopic, film Tee Shot: Ariya Jutanugarn mengajak penonton untuk menyusuri kisah perjalanan pegolf putri Ariya Jutanugarn, dari anak kecil dengan bakat besar hingga merambah menjadi pegolf Thailand pemenang LPGA Tour dan menempati peringkat pertama dunia.
 

Jutanugarn mampu lolos kualifikasi Honda LPG Thailand 2007 dalam usia 11 tahun yang membuatnya menjadi pegolf termuda yang lolos sebuah ajang LPGA Tour.

Ia mulai menjadi pegolf pro pada akhir 2012 dan turun di Ladies European Tour pada 2013 serta LPGA Tour pada 2015.

Memiliki gaya bermain agresif dan tak kenal takut, Jutanugarn total berhasil memenangi 12 turnamen LPGA Tour dan 3 Ladies European Tour.

Itu termasuk dua kejuaraan major di LPGA, yakni Women’s British Open 2016 dan U.S Women’s Open 2018.

Pada Mei 2021, Jutanugarn memenangi Honda LPGA Thailand sekaligus kemenangan pertamanya sejak 2018. Setelah menang, dia mengatakan telah mempertimbangkan untuk berhenti bermain golf selama musim tanpa kemenangannya pada 2019 dan 2020.

Aktris cantik Thailand Krissiri Sukhsvasti sangat baik memerankan Ariya Jutanugarn pada film berdurasi 103 menit yang ditayangkan di Netflix pada 2019 lalu.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah