Network
KILAS KLATEN – Remake The Little Mermaid live-action membuat Sebastian dan Flounder terlihat realistis, dan hasilnya sedikit mengganggu. Hal ini tampaknya merupakan risiko dari adaptasi live-action Disney, terutama saat melibatkan hewan yang dapat berbicara.
Film-film sebelumnya telah dikritik karena hal yang sama, karena ada sesuatu yang mengganggu ketika melihat binatang yang terlihat realistis dianimasikan untuk berbicara. Namun, kemunculan teman-teman anjing laut Ariel membuktikan bahwa Disney tidak mau melakukan perubahan pada The Little Mermaid live-action.
Setiap adaptasi live-action memiliki tantangan tersendiri, dan The Little Mermaid tidak diragukan lagi. Karena separuh dari cerita ini terjadi di 'bawah laut', aktor seperti Halle Bailey harus menguasai akting saat terendam air, dan itu juga berarti kerja keras bagi tim efek khusus.
Baca Juga: Alasan di Balik Pemilihan Melissa McCarthy Sebagai Ursula The Little Mermaid
Dalam versi animasinya The Little Mermaid, Ariel dikelilingi oleh teman-teman kartun laut yang menggemaskan yang jauh lebih ekspresif daripada ikan-ikan di dunia nyata. Namun, film yang terlihat lebih realistis perlu mengambil sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya kurang sempurna.
Hewan yang dapat berbicara bukanlah hal baru di dunia Disney, tetapi ketika trailer The Little Mermaid menunjukkan kepiting dan ikan pipih yang sangat realistis yang dapat berbicara, hal itu memiliki efek yang hampir luar biasa.
Hal ini menyebabkan gempuran postingan media sosial yang mengkritik House of Mouse karena telah merusak Sebastian dan Flounder di The Little Mermaid. Karakter-karakter imut dari film 1989 sekarang sama sekali tidak dapat dikenali, dan ketidakmampuan mereka untuk menunjukkan emosi membuat sulit untuk membayangkan mereka memiliki hubungan yang dekat dengan Ariel.
