Network
Dalam film The Little Mermaid tahun 1989, Sebastian dan Flounder hampir tidak terlihat seperti binatang yang seharusnya. Flounder berbentuk bulat dan bukannya pipih, sementara Sebastian lebih mirip lobster daripada kepiting (membuat banyak orang salah paham tentang spesies apa yang seharusnya ia miliki).
Hal ini berhasil untuk film animasi karena karakter-karakternya lebih mirip karikatur kehidupan laut. Namun demikian, dikelilingi oleh aktor manusia, ikan dengan mata yang realistis dan ekspresif akan terlihat menakutkan. Jadi, tidak ada pilihan yang sempurna, tetapi sebagai film live-action, ikan yang 'realistis' harus menjadi pilihan yang tepat.
Baca Juga: The Little Mermaid Pecahkan Rekor Runtime Terpanjang Live-Action Disney
Disney seharusnya sudah tahu bahwa hewan-hewan yang dapat berbicara dalam film remake The Little Mermaid akan menjadi masalah bagi para penonton karena film-film seperti The Lion King, yang juga menampilkan hewan-hewan yang sangat realistis dengan gerakan mulut CGI yang mengganggu, juga mendapat reaksi serupa.
Live-action memberikan banyak kesempatan untuk film-film klasik Disney di masa lalu. Kisah-kisah ini dapat diceritakan dengan cara yang benar-benar baru dengan pemeran yang lebih beragam dan dalam skala yang lebih besar.***
