Network
KILAS KLATEN – Barbie mungkin merupakan film yang sukses secara internasional, menghasilkan lebih dari satu miliar dolar di box office global. Namun, Kuwait dan Lebanon tidak akan berkontribusi pada kesuksesan film ini.
Menurut The Hollywood Reporter, Barbie telah dilarang di Kuwait setelah ketua komite sensor film negara tersebut, Lafi Al-Subaie, menuduh film tersebut "membawa ide-ide yang mendorong perilaku yang tidak dapat diterima dan mendistorsi nilai-nilai masyarakat."
Di Lebanon, Menteri Kebudayaan Mohammad Mortada menyatakan bahwa Barbie "mempromosikan homoseksualitas" dan bertentangan dengan nilai-nilai "iman dan moralitas" dengan mengurangi pentingnya unit keluarga tradisional. Menyusul pernyataan Mortada, otoritas pemerintah yang bertanggung jawab atas sensor film di Lebanon telah diminta untuk menilai Barbie dan memberikan panduan, yang pada akhirnya berujung pada pelarangan film tersebut.
Baca Juga: Rumah Pantai Barbie Akan Hadir di Taman Petualangan Mattel pada Tahun 2024
Sukses di Box Office, Barbie Diliputi Kontroversi
Meskipun Barbie tidak akan tayang di bioskop di Lebanon dan Kuwait, film ini akan tayang perdana di pasar terbesar di Timur Tengah, yaitu Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Setelah berminggu-minggu ketidakpastian mengenai pelarangan Barbie bersama film-film terkemuka lainnya, film ini akan tayang perdana di wilayah tersebut pada 10 Agustus.
Namun, masih harus dilihat apakah ada penyuntingan yang diminta oleh sensor yang akan dimasukkan. Barbie juga telah menghadapi berbagai kontroversi di pasar Barat. Komedian Bill Maher memposting sebuah utas X/Twitter setelah menonton film tersebut, menyiratkan bahwa tujuan utamanya yang sudah ketinggalan zaman adalah untuk melawan patriarki.
Baca Juga: Bukan Film Barbie, Tapi Film Inilah Yang Sempurna Untuk Para Penggemar Barbie
