Kenali Hama Tanaman Cabai, Petani Harus Tahu!

- 20 Oktober 2022, 06:30 WIB
Kenali Hama Tanaman Cabai, Petani Harus Tahu!
Kenali Hama Tanaman Cabai, Petani Harus Tahu! /Pixabay/

KILAS KLATEN –  Kendala atau kesulitan yang sering kali dihadapi pada budidaya tanaman cabai yaitu hama. Jika ingin tau lebih lanjut, simak artiket berikut.

Sebagain informasi, hama cabai adalah sekelompok makhluk hidup yang merugikan manusia dari segi meteri, lingkungan, dan kesehatan

Hampir semua hama yang menyerang tanaman terung-terungan bisa menyerang tanaman cabai.

Serangan hama pada cabai ini bisa menurunkan produktivitas tanaman, bahkan pada tingkat tertentu mengakibatkan gagal panen.

Baca Juga: Tanaman Lidah Buaya Ternyata Memiliki Banyak Manfaat, Salah Satunya Menghilangkan Ketombe, Berikut Caranya

Berikut ini beberapa jenis hama utama yang sering menyerang tanaman cabai di Indonesia.

Hama Ulat

Ulat yang sering menyarang tanaman cabai diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura). Ulat jenis ini memakan daun sampai bolong-bolong sehingga menganggu kemampuan fotosintesis tanaman.

Pada tingkat yang parah ulat grayak memakan habis seluruh daun dan hanya menyisakan tulang-tulang daun.

Selain itu ada juga jenis ulat yang menyerang buah cabai, yaitu jenis Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua. Ulat jenis ini membuat lubang pada buah cabai baik yang masih hijau maupun merah.

Ulat biasanya menyerang pada malam hari atau saat matahari teduh. Pada siang yang terik, ulat bersembunyi di pangkal tanaman atau berlindung di balik mulsa sehingga ulat-ulat ini bisa lolos dari penyemprotan.

Baca Juga: Macam-macam Penyakit pada Tanaman Cabai dan Cara Pencegahannya

Pengendalian teknis. Ulat diambil saat malam hari ketika mereka mulai berkeliaran. Pengambilan ulat sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan serempak. Bisa juga dipasang perangkap imago hama.

Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan kebun. Siangi gulma pada selasar bedengan, parit atau lubang-lubang mulsa.

Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan apabila serangan sudah parah. Jenis obat yang digunakan adalah insektisida. Penyemprotan sebaiknya dilakukan saat malam hari.

Hama Tungau

Tungau yang biasa menyerang tanaman cabai ialah tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Tungau dijumpai juga menyerang tanaman tanaman singkong.

Pada tanaman cabai, serangan tungau membuat daun keriting menggulung ke bagian kebawah seperti sendok terbalik.

Daun menjadi tebal dan kaku sehingga pembentukan pucuk terhambat. Lama kelamaan daun akan menjadi coklat dan mati.

Pengendalian teknis. Tanaman yang terserang parah dicabut sedangkan yang belum parah dipotong pucuk-pucuknya. Sisa tanaman yang terserang dibakar agar tidak menjangkiti yang lain.

Baca Juga: Inilah Bacaan Doa Menanam Padi yang Bisa Diucapkan Saat Tandur, Panen Jadi Berkah dan Tanaman Berkualitas

Untuk mencegahnya, usahakan areal penanaman cabai tidak berdekatan dengan tanaman singkong. Menjaga kebersihan kebun efektif mengurangi serangan tungau.

Pengendalian kimiawi. Tungau hanya bisa diberantas dengan racun tungau seperti akarisida, bukan dengan insektisida. Dilihat dari fisiknya, tungau berkaki delapan berbeda dengan serangga (insek) yang berkaki empat.

Hama Kutu Daun

Kutu daun yang menyerang tanaman cabai biasanya berasal dari jenis Myzus persicae. Kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun. Daun menjadi kering dan permukaan daun keriting.

Selain itu, kutu daun bisa mengundang berbagai penyakit secara tidak langsung. Kutu ini bisa menjadi vektor pembawa virus, menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun yang mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan jelaga hitam pada permukaan daun.

Baca Juga: Capaian Pembelajaran Budi Daya Tanaman Hortikultura Pendidikan Khusus Fase E CP SMALB Kelas 10

Pengendalian teknis. Petik daun-daun yang terserang kemudian musnahkan. Hindari juga penanaman cabai berdekatan dengan semangka, melon dan kacang panjang.

Menjaga kebersihan kebun dan penggunaan plastik mulsa perak efektif menekan perkembangan kutu daun.

Pengendalian kimiawi. Gunakan jenis insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan pada sore hari.

Hama Lalat Buah

Serangan lalat buah (Bactrocera dorsalis) pada tanaman cabai menyebabkan kerontokan buah. Buah cabai tidak sempat dipanen karena keburu rontok ke tanah.

Pada buah yang terserang apabila di belah terdapat larva lalat. Bila tidak dibersihkan, larva pada buah cabai yang rontok akan menjadi pupa di dalam tanah, sehingga siklus serangan akan terus berulang.

Pengendalian teknis. Pungut dan kumpulkan buah cabai yang rontok, kemudian musnahkan dengan cara membakarnya.

Baca Juga: Macam-macam Penyakit pada Tanaman Cabai dan Cara Pencegahannya

Hal tersebut penting, agar lalat tidak menjadi pupa yang bisa bersemayam di dalam tanah. Lalat buah biasa juga menyerang jenis buah-buahan lain seperti belimbing, pisang, jeruk, dll. Jadi hindari membudidayakan tanaman cabai berdekatan dengan kebun buah.

Pengendalian kimiawi dapat menggunakan perangkap lalat dengan menggunakan atraktan yang mengandung methyl eugenol.

Teteskan obat tersebut pada kapas dan masukkan pada botol bekas air mineral. Pemasangan perangkap bisa dilakukan setelah umur tanaman cabai satu bulan.

Bila serangan parah, semprot dengan insektisida pada pagi hari, ketika daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.

Hama Trips (Thrips)

Tanaman cabai yang terserang trips daunnya akan terlihat garis-garis keperakan, terdapat bercak-bercak kuning hingga kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil.

Baca Juga: Macam-macam Penyakit pada Tanaman Cabai dan Cara Pencegahannya

Bila dibiarkan daun akan kering dan mati. Serangan trips biasanya menghebat pada musim kemarau. Hama ini juga berperan sebagai pembawa virus dan mudah sekali menyebar.***

Editor: Masruro

Sumber: Dinas Pertanian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x