Korea Utara Menghentikan Pengiriman Balon Sampah, Korea Selatan Bersiap Memasang Kembali Pengeras Suara

4 Juni 2024, 13:13 WIB
Bendera Korea Utara berkibar di desa propaganda Gijungdong di Korea Utara, seperti yang terlihat dalam gambar ini yang diambil di dekat desa gencatan senjata Panmunjom di zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan, pada tanggal 19 Juli 2022. /REUTERS/Kim Hong-Ji/

KILAS KLATEN – Korea Utara telah mengumumkan keputusan untuk sementara menghentikan pengiriman balon sampah ke Korea Selatan sebagai respons terhadap ancaman Korea Selatan untuk memasang kembali pengeras suara yang telah dinonaktifkan sejak 2018.

Keputusan ini menandai perubahan dinamika yang signifikan dalam hubungan antara kedua Korea, Korea Utara dan Korea Selatan, yang telah lama tegang.

Pengiriman balon sampah oleh Korea Utara telah menjadi sumber ketegangan antara kedua negara, dengan Korea Selatan menganggapnya sebagai provokasi yang merugikan.

Balon-balon tersebut sering kali membawa selebaran dan materi propaganda yang mengkritik rezim Korea Utara, yang memicu reaksi keras dari pemerintah Pyongyang.

Namun, Korea Selatan tidak tinggal diam dalam menghadapi provokasi ini.

Baca Juga: Korea Selatan Siap dapat Jackpot Minyak dengan Potensi Temuan 14 Miliar Barel Minyak dan Gas

Pemerintah Korea Selatan telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan kembali pengeras suara, yang telah dinonaktifkan sejak tahun 2018.

Pengeras suara ini sebelumnya digunakan untuk menyebarkan siaran ke wilayah Korea Utara, tetapi pembongkaran mereka telah terjadi sebagai bagian dari perjanjian antar-Korea sebelumnya.

Keputusan Korea Selatan untuk memasang kembali pengeras suara telah menjadi titik balik dalam respons mereka terhadap tindakan provokatif Korea Utara.

Hal ini menandakan bahwa Korea Selatan tidak akan lagi mentolerir tindakan provokatif yang merugikan keamanan dan stabilitas regional.

Pemerintah Korea Selatan juga telah menyatakan niatnya untuk membatalkan sejumlah perjanjian antar-Korea yang telah diadakan sebelumnya, termasuk Deklarasi Panmunjom 27 April dan Perjanjian Militer Antar-Korea 19 September.

Pembatalan perjanjian ini bertujuan untuk menghapus hambatan-hambatan yang menghalangi penyebaran kembali siaran pengeras suara ke wilayah Korea Utara.

Langkah-langkah yang diambil oleh Korea Selatan ini menunjukkan tekad mereka untuk menanggapi tindakan provokatif Korea Utara dengan tegas.

Baca Juga: Korea Selatan Bersiap dengan Paket Dukungan $7 Miliar untuk Industri Chip, Targetkan Kepemimpinan Global

Dengan memasang kembali pengeras suara dan membatalkan perjanjian antar-Korea, Korea Selatan berusaha untuk menegaskan kembali posisinya dalam menghadapi ancaman keamanan yang berasal dari utara.

Meskipun Korea Utara telah mengumumkan penangguhan sementara pengiriman balon sampah, Korea Selatan tetap berkomitmen untuk memasang kembali pengeras suara mereka.

Pemerintah Korea Selatan telah menegaskan bahwa mereka akan terus memantau tindakan Korea Utara dengan cermat dan siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

Keputusan Korea Utara untuk menghentikan pengiriman balon sampah sementara dapat dilihat sebagai langkah yang dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan dalam hubungan antara kedua negara.

Namun, reaksi Korea Selatan yang tegas menunjukkan bahwa mereka tidak akan ragu untuk menanggapi provokasi lebih lanjut dari Korea Utara dengan tegas dan efektif.

Dengan demikian, situasi di Semenanjung Korea tetap tegang, dengan ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan masih menjadi fokus perhatian internasional.

Diperlukan kerjasama dan dialog yang konstruktif antara kedua negara untuk mengatasi ketegangan dan mencapai perdamaian dan stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Chosun

Tags

Terkini

Terpopuler