Desa Daegu, Saksi Konflik Antara Warga Lokal dan Mahasiswa Muslim Terkait Pembangunan Masjid

- 15 November 2022, 09:00 WIB
Desa Daegu, Saksi Konflik Antara Warga Lokal dan Mahasiswa Muslim Terkait Pembangunan Masjid / Korea Times file
Desa Daegu, Saksi Konflik Antara Warga Lokal dan Mahasiswa Muslim Terkait Pembangunan Masjid / Korea Times file /

KILAS KLATEN - Desa Daehyeong-dong saat ini berada di pusat salah satu konflik budaya paling intens di Korea Selatan. Komunitas imigran muslim di daerah itu sedang mencoba untuk membangun sebuah masjid di lingkungan itu, yang telah memicu reaksi keras dari penduduk selama lebih dari setahun sekarang.

Daerah ini dekat dengan Universitas Nasional Kyungpook (KNU), yang dihadiri oleh banyak mahasiswa internasional. Sejak 2014, para mahasiswa muslim KNU telah menggunakan sebuah bangunan di Daehyeong-dong sebagai tempat salat mereka.

Muaz Razaq, seorang mahasiswa Pakistan berusia 26 tahun di universitas tersebut, mengatakan kepada media bahwa rumah salat sementara ini bukanlah tempat yang tepat untuk tujuan tersebut.

Baca Juga: Apakah Akan Sukses Seperti Sebelumnya? Berikut Hal Menarik Seputar Film Cek Toko Sebelah 2

“Ada beberapa masalah seperti tidak ada sistem pendingin dan tidak ada pemanas lantai. Juga rumahnya kecil, sehingga banyak siswa harus berdiri di luar,” jelasnya.

Jadi, masyarakat memutuskan untuk membangun sebuah masjid di lingkungan itu untuk menawarkan tempat yang lebih aman dan lebih tenang bagi siswa muslim untuk berdoa. Pada tahun 2020, pembangunan dimulai dengan persetujuan dari otoritas kabupaten.

Rencananya adalah mendirikan masjid dua lantai setinggi 20 meter dengan menara di puncaknya di atas sebidang tanah yang dimiliki bersama oleh enam muslim dari Pakistan dan Bangladesh.

Baca Juga: Jungkook BTS Dikonfirmasi Tampil di Upacara Pembukaan Piala Dunia FIFA 2022 Qatar

Sejak pekerjaan konstruksi dimulai, warga Korea menentang keras. Sebagian besar menyatakan kebisingan dan kemacetan sebagai alasan utama mereka untuk menolak masjid di lingkungan mereka.

Seorang warga bermarga Jang menjelaskan alasannya, dengan mengatakan,“Bayangkan banyak orang melewati pintu depan rumah Anda beberapa kali sehari. Suara orang mengobrol, berjalan, dan mengendarai sepeda dan motor akan membuat Anda gila.”

Halaman:

Editor: Masruro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x