Unta di Qatar Harus Lembur Bagai Kuda Untuk Melayani 1 Juta Turis Piala Dunia

- 5 Desember 2022, 13:45 WIB
Unta di Qatar Harus Lembur Bagai Kuda Untuk Melayani 1 Juta Turis Piala Dunia
Unta di Qatar Harus Lembur Bagai Kuda Untuk Melayani 1 Juta Turis Piala Dunia /
KILAS KLATEN - Piala Dunia memiliki magnet tersendiri bagi seluruh pencinta sepak bola di seantero jagat raya.
 
Berbagai negara berbondong-bondong mengajukan untuk menjadi tuan rumah di pagelaran 4 tahunan Piala Dunia.
 
Karena Piala Dunia pastinya akan memberikan dampak yang luar biasa dari sisi ekonomi dan wisata bagi tuan rumah.
 
Tak terkecuali dengan Piala Dunia 2022 di Qatar, diperkirakan ada sekitar satu juta turis asing yang memadati Qatar selama Piala Dunia.
 
 
Seperti diketahui unta menjadi simbol beberapa negara arab termasuk Qatar.
 
Unta kerap dijadikan sebagai alat transportasi  penting bagi warga Qatar dan membantu eksplorasi rute perdagangan.
 
Naik ke punggung unta merupakan daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Qatar.
 
Menaiki untuk menjadi salah satu agenda wisata yang tak terlewatkan bagi para turis asing.
 
Ratusan turis berseragam jersey sepak bola atau dengan bendera timnas mereka mengantri tiap hari untuk naik unta. 
 
Jika ada unta yang tidak mau berdiri, petugas akan memaksanya. 
 
“ Luar Biasa, jadi saya merasa sangat tinggi,” ujar salah satu turis atas Argentina.
 
 
Sebelum pagelaran Piala Dunia, hanya ada 20 turis per hari yang naik unta dan 50 orang di akhir pekan.
 
Namun sejak pagelaran Piala Dunia terdapat 500 turis yang antri naik unta dan 500 di malam hari.
 
Karena banyaknya turis yang naik unta, salah satu operator harus menambah untahnya dari 15 menjadi 60 ekor.
 
Perjalanan singkat  di punggung unta memakan waktu 10 menit dan sementara yang lebih panjang  20-30 menit.
 
Biasanya seekor unta akan beristirahat setelah 5 kali bertugas, namun karena tingginya permintaan masa istirahat pun dipangkas.
 
Saat ini hewan-hewan tersebut harus bekerja antara 15 sampai  20 kali bahkan sampai 40 kali baru bisa istirahat.
 
 
Bahkan para unta sudah bekerja dari subuh, untuk memenuhi permintaan para turis yang ingin berfoto di punggung unta saat matahari terbit.
 
“ Para pemandu wisata mengatakan mereka ingin bekerja lebih cepat, jadi mereka memberi beban kepada kami,” ujar Ali Jaber Al Ali, petugas operator naik unta.
 
Petugas operator tersebut menuturkan unta akan menolak untuk bangun jika mereka kelelahan.

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x