KILAS KLATEN – Meta baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menutup sebuah jaringan akun palsu yang berpura-pura sebagai keluarga militer Amerika Serikat (AS) dan aktivis anti-perang.
Dalam laporan terbaru mereka mengenai perilaku otentikasi yang disinkronkan (CIB), Meta menjelaskan bahwa jaringan akun palsu ini berasal dari China dan ditujukan kepada audiens Amerika Serikat.
Menurut Meta, jaringan akun palsu ini terdiri dari 33 akun Facebook, empat profil Instagram, enam halaman, dan enam grup di Facebook.
Para peneliti Meta menemukan bahwa akun-akun tersebut memposting konten yang berkaitan dengan kapal induk Amerika Serikat dan topik "militer" lainnya, serta melakukan kritik terhadap kebijakan luar negeri AS terhadap Taiwan, Israel, dan dukungannya terhadap Ukraina.
Baca Juga: Meta Sedang Menguji Fitur Topik Trending Di Threads Yang Akan Muncul Di Feed Dan Pencarian
Selain itu, jaringan ini juga menggunakan platform lain seperti YouTube dan Medium untuk menyebarkan pesan mereka.
Mereka bahkan membagikan petisi daring yang mengklaim ditulis oleh orang Amerika untuk mengkritik dukungan AS terhadap Taiwan.
Meskipun Meta menyebutkan bahwa akun-akun palsu ini berasal dari China, namun tidak ada keterangan tentang entitas atau kelompok tertentu yang terlibat dalam upaya ini.
Ben Nimmo, pemimpin intelijen ancaman global Meta, mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan signifikan dalam operasi pengaruh berbasis China dalam setahun terakhir.