Network
KILAS KLATEN – Ketika Disney mendekati putaran ketiga dari pemutusan hubungan kerja (PHK) yang diperkirakan akan terjadi dan berurusan dengan penundaan produksi karena pemogokan penulis yang sedang berlangsung, perusahaan ini menyampaikan lebih banyak berita buruk kepada para investor.
Layanan streaming andalannya, Disney+, kehilangan empat juta pelanggan pada Kuartal II 2023, sehingga totalnya menjadi 157,8 juta pelanggan, dibandingkan dengan 161,8 juta pelanggan pada kuartal sebelumnya. Analis memperkirakan pertumbuhan pelanggan sebesar 163,17 juta.
Alasan utama di balik penurunan ini adalah Disney+ Hotstar, yang kehilangan 8% dari basis pelanggannya, dari 57,5 juta pelanggan pada Q1 2023 menjadi 52,9 juta. Banyak pemirsa di India yang kecewa dengan keputusan perusahaan untuk tidak mempertahankan hak siar Liga Kriket Utama India.
Baca Juga: Konten Disney+ dan Hulu Akan Digabungkan ke Dalam Satu Aplikasi Streaming
Kuartal terakhir, Disney+ melaporkan kehilangan pelanggan pertamanya sejak diluncurkan pada tahun 2019. Layanan streaming ini mengalami penurunan 2,4 juta pelanggan di Q1.
CEO Bob Iger juga mengungkapkan selama panggilan pendapatan terakhir bahwa Disney akan menjalani restrukturisasi besar-besaran, termasuk pemutusan hubungan kerja yang akan berdampak pada 7.000 karyawan. Sejauh ini, perusahaan telah melakukan dua gelombang PHK, dan satu gelombang lagi akan segera dilakukan.
Iger sebelumnya mengumumkan rencana Disney untuk menghemat biaya sebesar $5,5 miliar, termasuk $3 miliar untuk belanja konten. Disney juga mencatat bahwa mereka ingin memprioritaskan waralaba Marvel dan Star Wars di atas judul-judul lainnya.
