China dan Berbagai Negara PBB ASEAN Lakukan Negosiasi FTA Versi 3.0

- 27 Juni 2023, 21:46 WIB
Duta Besar Brunei Darussalam untuk China Pehin Dato Rahmani (enam kanan) bersama para duta besar dan diplomat senior negara-negara ASEAN memotong kue peringatan 10 tahun pembentukan ASEAN-China Center (ACC) di Beijing, Selasa (21/12/2021)/ANTARA
Duta Besar Brunei Darussalam untuk China Pehin Dato Rahmani (enam kanan) bersama para duta besar dan diplomat senior negara-negara ASEAN memotong kue peringatan 10 tahun pembentukan ASEAN-China Center (ACC) di Beijing, Selasa (21/12/2021)/ANTARA /Antara

KILAS KLATEN - Negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) versi 3.0 terus dilakukan China dan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melalui pertemuan putaran ketiganya yang digelar di Kunming, Provinsi Yunnan, pada 24-27 Juni 2023.

Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen di sela-sela pertemuan putaran ketiga FTA China-ASEAN versi 3.0 di Kunming, Minggu, 25 Juni 2023 mengatakan FTA versi 3.0 ini akan memperluas cakupan kemitraan strategis komprehensif antara China daner ASEAN.

Ia juga mengatakan dengan meningkatnya kerja sama di bidang ekonomi digital, ekonomi hijau, dan rantai pasokan industri, lanjut dia, kedua belah pihak akan mendapatkan manfaat berupa pembangunan ekonomi berkualitas tinggi dan integrasi ekonomi di kawasan juga lebih luas lagi.

"Kami ingin bekerja bersama negara-negara anggota ASEAN untuk melahirkan kesepakatan yang lebih komprehensif, modern, inklusif, dan saling menguntungkan," ujarnya.

Wang menganggap FTA China-ASEAN dalam masa 20 tahun terakhir, sangat efektif mendorong percepatan pertumbuhan perdagangan dan investasi kedua belah pihak.

Nilai perdagangan China-ASEAN pada 2022 meningkat sebesar 15 persen dibandingkan pencapaian pada 2021.

Baca Juga: Apple Kembali Berencana Untuk Meluncurkan Apple Pay Di India

Peningkatan tersebut terjadi pada tahun pertama pemberlakuan secara efektif Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara itu telah menjadi mitra dagang terbesar pertama bagi China.

Negosiasi FTA China-ASEAN versi 3.0 pertama kali digulirkan pada November 2022.

Kedua belah pihak sepakat versi 3.0 tersebut akan mencakup perdagangan barang, investasi, ekonomi digital, ekonomi hijau, pembangunan yang lebih inklusif, modern, komprehensif, dan saling menguntungkan.

Pertemuan yang digelar di wilayah selatan daratan Tiongkok itu diikuti 370 pejabat dari China dan ASEAN serta Sekretariat ASEAN.

Pada pertemuan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan dukungannya terhadap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia M. Arsjad Rasjid dalam Keketuaan ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) tahun ini.

"Saya mendukung ASEAN-BAC Indonesia dalam menjalankan program prioritas maupun turunannya selama periode keketuaan tahun ini. Saya pun sangat mendukung pelaksanaan ASEAN Business and Investment Summit 2023 serta Roundtable Dialogue Series pada bulan September 2023," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023.

Baca Juga: Pedoman Youtube Yang Telah Diperbarui Untuk Akun Penggemar

Zulkifli juga menyambut baik upaya ASEAN-BAC untuk mengintensifkan konsultasi dan advokasi dengan pemerintah ASEAN dalam rangka mendorong terciptanya garis kerja sama dan kolaborasi yang semakin kuat antara pemerintah dan sektor privat.

Lebih lanjut, Zulkifli meminta dukungan ASEAN-BAC kepada Indonesia di masa Keketuaan ASEAN tahun ini, khususnya terkait tujuh capaian prioritas ekonomi di bawah kewenangan Kementerian Perdagangan.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah