Network
KILAS KLATEN - Perundingan putaran kedua perjanjian perdagangan perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (I-EAEU FTA) yang dilakukan secara hibrida di Moskow pada 24-26 Juli 2023 yang lalu.
Perundingan tersebut, berdasarkan keterangan KBRI Moskow, Senin, 31 Juli 2023, terdiri dari 11 isu runding yang ditargetkan selesai pada 2024, sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Menteri Perdagangan RI dan Menteri Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia (EEC) pada Desember tahun lalu.
Ketua negosiator RI, Johni Martha, yang juga Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI mengatakan perundingan putaran kedua ini telah mencapai perkembangan-perkembangan yang progresif dan positif yang dapat mendukung pencapaian target penyelesaian perundingan pada 2024.
Johni juga menekankan bahwa percepatan penyelesaian perundingan I-EAEU FTA ini diperlukan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke pasar non-tradisional dan membuka akses pasar melalui perjanjian dagang.
Baca Juga: Korut Tembakkan Dua Rudal Peluru Kendali Balistik Usai Kapal Selam AS Tiba di Pangkalan Korsel
Pihak EEC, yang diwakili oleh Kepala Departemen untuk isu-isu khusus Regulasi Perdagangan Departemen Kebijakan Perdagangan EEC Anton Tsetsinovskiy sebagai ketua negosiator, menyambut baik kehadiran delegasi Indonesia dan berharap perundingan dapat segera diselesaikan.
“Indonesia merupakan negara mitra dagang strategis Uni Ekonomi Eurasia, di mana perdagangan kedua pihak terus mencatat pertumbuhan yang signifikan. Untuk itu, dengan adanya perjanjian perdagangan bebas ini, diharapkan angka tersebut bisa mencapai potensi optimal," ucap Tsetsinovskiy.
Sebelumnya, perundingan putaran pertama I-EAEU telah digelar di Jakarta pada 3-5 April 2023, yang berfokus pada pertukaran pandangan terkait kebijakan nasional dan pendalaman posisi masing-masing negara atas isu runding secara umum.
EAEU merupakan blok ekonomi yang terdiri atas lima negara, yaitu Rusia, Kyrgyztan, Kazakhstan, Armenia dan Belarus.
