Resep Herbal dari Babadotan, Tanaman Kaya Manfaat Tidak Banyak yang Tahu! Simak Penjelasannya

29 Oktober 2022, 09:18 WIB
Resep Herbal dari Babadotan, Tanaman Kaya Manfaat Tidak Banyak yang Tahu! Simak Penjelasannya /

KILAS KLATEN – Berikut ini artikel tentang resep herbal tanaman babadotan yang kaya manfaat dan dapat mengatasi berbagai macam penyakit.

Artikel resep herbal ini dibuat untuk memudahkan masyarakat terutama ibu rumah tangga untuk memahami kegunaan atau manfaat tanaman yang hidup disekitar lingkungan. Salah satunya yaitu babadotan.

Resep herbal babadotan ini bersumber dari buku dengan judul “Tanaman Obat” yang diterbitkan oleh Kementrian Pertanian tahun 2019.

Berikut penjelasan manfaat dan resep herbal dari babadotan yang mampu mengatasi berbagai macam penyakit. Simak hingga akhir agar Anda memahami resep herbal dan manfaat dari babadotan

Baca Juga: Resep Obat dari Tanaman Saga Manis Atasi Batuk, Sariawan dan Wasir

Nama Latin : Ageratum conyzoides L.

Nama daerah : Babadotan

Famili : Asteraceae

Bahan Berkhasiat : Daun, batang muda

Khasiat dan Kegunaan : Pencegah kehamilan, selesma, bisul, eksim, luka

Uraian

Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batang bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar.

Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau.

Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil.

Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Bandotan dapat diperbanyak dengan biji. Bandotan berasal dari Amerika tropis.

Di Indonesia, bandotan merupakan tumbuhan liar dan lebih dikenal sebagai tumbuhan pengganggu (gulma) di kebun dan di ladang.

Baca Juga: Sejarah Jamu, Obat Tradisional Turun Temurun di Indonesia

Tumbuhan ini, dapat ditemukan juga di pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul, dan sekitar saluran air pada ketinggian 1-2.100 m di atas permukaan laut (dpl).

Jika daunnya telah layu dan membusuk, tumbuhan ini akan mengeluarkan bau tidak enak.

Resep Tradisional:

Bagian yang digunakan : Herba (bagian di atas tanah) dan akar segar atau yang telah dikeringkan.

Cara Pemakaian :

Untuk obat yang diminum, rebus 15 - 30 g herba kering atau 30 -60 g herba segar. Cara lain tumbuk herba segar, lalu peras dan air perasannya diminum.

Untuk pemakaian luar, tumbuk herba segar sampai halus. Selanjutnya, campurkan minyak sayur sedikit dan aduk sampai rata, lalu bubuhkan pada luka yang masih baru, bisul, eksim, dan penyakit kulit lainnya (seperti kusta/lepra).

Cara lain, giling herba kering menjadi serbuk, lalu tiupkan ke kerongkongan penderita yang sakit tenggorokan. Selain itu, daun segar dapat diseduh dan air seduhannya dapat digunakan untuk membilas mata, sakit perut, dan mencuci luka.

Baca Juga: Sejuta Manfaat dari Bunga Tasbih Atasi Berbagai Macam Penyakit

Contoh Pemakaian di Masyarakat

Luka Berdarah, Bisul, Eksim : Cuci herba bandotan segar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Turapkan ramuan ke bagian tubuh yang sakit, lalu balut dengan perban. Dalam sehari, ganti balutan 3-4 kali. Lakukan pengobatan ini sampai sembuh.

Perdarahan rahim, Sariawan, Bisul, Bengkak karena Memar : Rebus 10-15 g herba bandotan dalam dua gelas air bersih sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.

Tumor rahim : Rebus 30-60 g herba bandotan kering segar atau 15-30 g herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Selain direbus, herba segar dapat juga ditumbuk. Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas sehari.

Malaria, influenza : Rebus 15-30 g herba bandotan kering dalam dua gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan dua kali sehari.

Herba bandotan mengandung asam amino, organacid, pectic substance, minyak asiri kumarin, ageratochromene, friedelin, ß-sitosterol, stigmasterol, tanin, sulfur, dan potassium chlorida. Akar bandotan mengandung minyak asiri, alkaloid, dan kumarin.

Baca Juga: Kenali Hama Tanaman Cabai, Petani Harus Tahu!

Demikian resep obat dari tanaman babadotan yang dapat mengatasi berbagai macam penyakit. Semoga bermanfaat.***

Editor: Masruro

Sumber: Buku Tanaman Obat

Tags

Terkini

Terpopuler