KILAS KLATEN – Di Indonesia, jamu biasa digunakan sebagai obat herbal atau hasil meramu bahan-bahan yang berasal dari alam dan memiliki khasiat untuk kesehatan.
Jamu tidak hanya berfungsi sebagai obat tradisional, tetapi juga untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah dari penyakit.
Sampai saat ini jamu masih menjadi ramuan yang dijaga kelestariannya sebagai kekayaan kearifan lokal, terutama di lingkungan keraton, seperti di Keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Jamu sudah ada sejak jaman nenek moyang, namun tidak didokumentasikan secara tertulis. Dikutip dari buku “Jamu Ramuan Tradisional Kaya Manfaat” karya Rifqa Army.
Baca Juga: Obat Sirup Dilarang, Ini Ramuan Alami untuk Mengatasi Batuk, Demam dan Pilek pada Si Buah Hati
Sejarah jamu terdapat lima periode sebagai berikut:
1. Periode Prasejarah
Berdasarkan penelitian, ditemukan fosil manusia tertua di Ethiopia pada tahun 1967. Penemu fosil terbut adalah Arambourg dan Coppens.
Fosil manusia tertua tersebut diberi nama sementara Paraustralopithecus aethopicus. Diperkirakan manusia jenis ini juga pernah tinggal di Indonesia.
Manusia purba pada masanya juga dijangkiti oleh penyakit yang beraneka ragam.