Mengapa Mengelola Emosi Dapat Melindungi Otak dari Usia Tua?

- 14 Maret 2023, 19:09 WIB
Ilustrasi bedah otak sudah dilakukan sejak 3 ribu tahun silam di Kota kuno Megiddo, Israel
Ilustrasi bedah otak sudah dilakukan sejak 3 ribu tahun silam di Kota kuno Megiddo, Israel /EKATERINA BOLOVTSOVA /Pexels

Dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Vuilleumier dan rekan-rekannya mengevaluasi apakah otak orang yang lebih tua (di atas 65 tahun) bereaksi terhadap emosi negatif dengan cara yang sama dengan otak orang yang lebih muda (sekitar 25 tahun). Mereka mempelajari kemampuan partisipan untuk mengatur emosi mereka setelah melihat klip video yang menunjukkan orang-orang dalam keadaan menderita secara emosional. Selama percobaan, para ilmuwan mengukur aktivitas otak partisipan menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI).

 Baca Juga: Game Asah Otak Teka Teki Visual serta Manfaatnya

Hasilnya menunjukkan bahwa otak orang yang lebih tua lebih cenderung menunjukkan inersia emosional, yang berarti sejauh mana kondisi emosional seseorang tahan terhadap perubahan. Dalam penelitian sebelumnya, tim yang sama menemukan bahwa emosi negatif mengaktifkan daerah otak tertentu dan otak dapat tetap berubah lama setelah emosi tersebut dipicu. Lamanya tergantung pada kapasitas regulasi masing-masing individu, jelas Vuilleumier.

Hal ini terlihat jelas ketika memeriksa hubungan antara amigdala dan korteks tunggal posterior, yang merupakan bagian otak yang membantu mengatur emosi dan menyandikan ingatan. Perubahan konektivitas otak bahkan lebih jelas terlihat pada orang dewasa yang lebih tua yang juga dilaporkan mengalami lebih banyak kecemasan, perenungan, dan emosi negatif.

Beberapa penelitian observasional menunjukkan bahwa regulasi emosi yang buruk terkait dengan kondisi neurodegeneratif yang sering terjadi seiring bertambahnya usia. Ada kemungkinan bahwa, penyakit neurodegeneratif merusak kemampuan kita untuk mengatur emosi. Atau mungkin juga ketidakmampuan untuk mengatur emosi meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif.***

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Inverse


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah