Gali Ketahanan dan Kesehatan Jiwa Remaja, PKMK UGM Lakukan FGD dengan Puskesmas dan Balai Penyuluh KB Nglipar

- 13 Februari 2024, 19:00 WIB
Menggali Ketahanan Pangan, Gizi, dan Kesehatan Jiwa Remaja: PKMK UGM Melakukan FGD dengan Puskesmas dan Balai Penyuluh KB Kapanewon Nglipar
Menggali Ketahanan Pangan, Gizi, dan Kesehatan Jiwa Remaja: PKMK UGM Melakukan FGD dengan Puskesmas dan Balai Penyuluh KB Kapanewon Nglipar /Awaludin/Kilas Klaten

Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari ketua peneliti, Muhammad Asrullah, Ph.D, yang menjelaskan mengenai tujuan FGD, dan pentingnya perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan remaja dalam pembangunan wilayah.

Selanjutnya, narasumber dari puskesmas Nglipar 1 memberikan paparan mengenai kondisi kesehatan remaja di wilayah tersebut, menyoroti masalah-masalah utama yang perlu ditangani, seperti kurangnya pola makan sehat, akses terhadap pangan bergizi, serta gangguan kesehatan jiwa.

Kegiatan ini dilakukan melalui teknik “World Cafe” yang memberikan kesempatan seluruh narasumber untuk berpartisipasi aktif.

Setelah pemaparan dari narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh salah satu tim peneliti Nida Adzilah Auliani S.Gz.

Baca Juga: Peneliti UGM Mengklaim Telah Mendeteksi Peringatan Sebelum Gempa Magnitudo 5,6 Terjadi di Cianjur

Dalam diskusi para narasumber membahas tantangan konkret yang dihadapi remaja dalam menjaga kesehatan gizi, termasuk faktor sosial dan ekonomi yang memengaruhi akses mereka terhadap pangan bergizi. Salah satunya adalah pemeriksaan status anemia dan tablet tambah darah.

Pemeriksaan Hb telah dilakukan di sekolah dan di remaja posyandu, dengan harapan remaja bisa memiliki kesadaran terkait bahaya anemia. Selain itu, distribusi tablet tambah darah dilakukan ke seluruh 14 sekolah di wilayah puskesmas Nglipar 1, akan tetapi untuk memastikan apakah dikonsumsi, itu masih menjadi kendala.

Kepala puskesmas Nglipar 1, dr. Devi Wardoyo, sebagai salah satu narasumber utama, menyampaikan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pihak puskesmas dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja tentang pentingnya kesehatan gizi, melalui program-program edukasi dan sosialisasi yang terintegrasi dengan komunitas, terutama komunitas sekolah.

Di Kapanewon Nglipar, Saka Bakti Husada (SBH) adalah salah satu contoh perpanjangan dari puskesmas di sekolah menengah kejuruan, berperan sebagai kader Kesehatan sebaya yang bisa memberikan penyuluhan ke teman sebaya, Ujarnya menambahkan.

Selain itu, penanggung jawab promosi kesehatan, gizi, dan penyuluh KB juga memberikan masukan mengenai pentingnya pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan remaja, yang meliputi aspek gizi, pangan, serta kesehatan jiwa. Semua pihak menyoroti perlunya kerjasama lintas sektor dalam menyediakan lingkungan yang mendukung bagi remaja untuk tumbuh dan berkembang secara sehat.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x