Retno Marsudi Sebut Tantangan dalam KTT G20 di Bali Adalah Soal Negosiasi Teks

8 November 2022, 21:50 WIB
Retno Marsudi Sebut Tantangan Dalam KTT G20 di Bali Adalah Soal Negosiasi Teks /Antara/Sigid Kurniawan/

KILAS KLATEN – Pelaksanaan KTT G20 di bali tinggal menghitung hari, sejumlah persiapan pun telah dilakukan Negara indonesia selaku presidensi KTT G20.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 akan di selenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022.

KTT G20 ini akan menjadi puncak dari berbagai proses G20 dan kerja insentif yang dilakukan dalam pertemuan tingkat Menteri, Working Groups, serta Angagement Group sepanjang tahun.

Baca Juga: H-7 KTT di Bali: Presiden Jokowi Tinjau Lokasi dan Kesiapan Penyelenggaraan KTT G20 di Bali

Retno Marsudi Menyatakan sudah ada 17 negara yang mengkonfirmasi kehadirannya dalam KTT G20 di Bali. Sedangkan tiganya lagi menurut menteri luar negeri Retno Marsudi masih terus Ia lakukan pendekatan dan komunikasi dengan negera tersebut.

Retno Marsudi menyatakan bahwa sebagian besar Negara anggota KTT G20 telah berkomitmen untuk menghadiri KTT G20 di bali pada 15-16 November 2022.

Sementara itu Retno Marsudi menambahkan bahwa ada tantangan yang di hadapi dalam KTT G20 di Bali yaitu Di tengah situasi yang semakin sulit, kita juga menghadapi situasi dunia yang semakin tidak menentu.

Baca Juga: Mobil Listrik Hyundai Digunakan Sebagai Kendaraan Resmi KTT G20, 393 Unit Telah Tiba di Bali

“Tantangan dalam konteks negosiasi teks adalah yang harus kita pahami bahwa situasi saat ini sangatlah tidak normal”. Ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dunia sedang menghadapi banyak sekali tantangan. Jadi bisa di bayangkan tingkat kerumitan dan tantangan besar yang di hadapi Indonesia dari setiap langkah persiapan KTT G20.

“Termasuk tantangan dalam negosiasi dokumen-dokumen yang akan di hasilkan dari KTT G20 nanti”. Ujarnya ketika sesi wawancara dengan media.

Selanjutnya, Ia mengatakan “dari tantangan tersebut untungnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia sangat besar”.

Baca Juga: KTT G20 Diprediksi Akan Mendatangkan PDB Hingga 7,4 Triliun

Retno marsudi menyampaikan “dalam setiap komunikasinya via telpon dengan berbagai Negara, mereka selalu memberikan apresiasi tinggi terhadap cara Indonesia mengelola G20 tahun 2022”.

“Sehingga sangat di apresiasi oleh dunia internasional. kalau bukan Indonesia mungkin sudah pecah dari kapan-kapan” Ujarnya dengan semangat.

Selanjutnya Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia di kenal sebagai penjembatan perbedaan. Namun perbedaan yang di hadapi saat ini sangatlah lebar.

“Untuk itu di perlukan dukungan dari berbagai pihak dan Negara yang lain”. Ujarnya Menambahkan.

Baca Juga: Joe Biden Akan Kunjungi Indonesia pada 13-16 November Mendatang untuk Partisipasi dalam KTT G20

Ia Mengatakan Dalam hal negosiasi pemerintah Indonesia terus menjembatani berbagai macam perbedaan.

“Tetapi perbedaan kali ini adalah perbedaaan yang sangat lebar dan sangat dalam. Untuk itu Pemerintah Indonesia sangat berusaha keras. Ujarnya.

apapun yang di lakukan Indonesia akan menggunakan seluruh akses diplomasi agar G20 dapat bekerja. Ini bukan masalah Indonesia sebagai G20.

Retno Marsudi melanjutkan sebagai presidensi G20 kita harus terus menggunakan trash atau kepercayaan yang di berikan oleh dunia Internasional tersebut untuk berkomunikasi kepada seluruh Negara anggota.

Baca Juga: Panglima TNI Amankan Puncak KTT G20, Bekerjasama dengan Intelejen Militer

“KTT G20 harus terus bekerja karna G20 merupkan katalis dalam pemulihan ekonomi inklusi karna itu yang di harapkan oleh dunia”. Ujarnya menambahkan. ***

Editor: Masruro

Tags

Terkini

Terpopuler