Network
KILAS KLATEN - Perhelatan G20 yang akan digelar di Bali pada tanggal 15-16 November 2022 akan memberikan angin segar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
G20 diperkirakan akan memberikan kontribusi terhadap PDB US$533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun.
Beberapa sektor yang akan merasakan dampak positif dari perhelatan G20 adalah transportasi, akomodasi, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Berdasarkan keterangan dari Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso selain berkontribusi PDB, G20 juga akan menyerap banyak tenaga kerja.
Baca Juga: Joe Biden Akan Kunjungi Indonesia pada 13-16 November Mendatang untuk Partisipasi dalam KTT G20
Dalam event G20 diperkirakan mencapai 33.000 orang dengan konsumsi domestik diperkirakan mencapai Rp1,7 triliun.
“Total ada 438 event di 25 kota di Indonesia dengan berbagai tingkatan level pertemuan. Seluruh rangkaian itu memberikan manfaat besar, terutama di dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,”ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat 4 Oktober 2022.
Susiwijono Moegiarso juga menyampaikan kontribusi dan keuntungan yang didapatkan dari perhelatan G20 bisa mencapai 1,5 kali lipat dibandingkan dengan annual meeting yang terjadi pada 2018.
“Dampaknya di Bali kita belum melihat betul PDRB-nya (Produk Domestik Regional Bruto). Tapi dari transportasi, traffic di Bali sudah confirmed, tingkat hunian juga melebihi pra-pandemi. Demikian juga sektor pendukung side event,”ujarnya.
Disisi lain Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya kemaritiman Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Nyoman Shuida, menyampaikan selama acara G20 wisatawan mancanegara meningkat hingga 1,8-3,6 juta.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah terdapat 18 negara yang memberi konfirmasi kehadiran mereka di acara puncak G20.
Sementara Putin, Presiden Rusia belum memberikan konfirmasi resmi apakah hadir atau tidak dalam acara G20 yang akan digelar di Bali.***
