Siaga! Gunung Semeru Erupsi Muntahkan Awan Panas Sejauh 7 Km, Masyarakat Diharap Waspada

4 Desember 2022, 11:16 WIB
Siaga! Gunung Semeru Erupsi Muntahkan Awan Panas Sejauh 7 Km, Masyarakat Diharap Waspada /Antara

KILAS KLATEN -  Kabar kurang bagus bagi pecinta hiking baru-baru ini, pasalanya Gunung Semeru memuntahkan Awan Panas Guguran (APG). 

Peristiwa Gunung Semeru ini terekam sejak pukul 2.46 WIB, pada Minggu 4 Desember 2022., adapun kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.

Abdul Muhari selaku Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, memaparkan aktivitas erupsi Gunung Semeru terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.

Berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sumber awan panas berasal dari tumpukan di ujung lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak.

“Gunung Semeru kembali memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) sejak pukul 02.46 WIB,” ucapnya dalam keterangan resmi, Minggu 4 Desember 2022. 

Baca Juga: Gunung Mauna Loa Kembali Erupsi Setelah 40 tahun Mati, Adakah Korban Jiwa?

Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, dia mengatakan fenomena Gunung Semeru  itu terus berlangsung hingga 07.42 WIB dengan jarak antara 5 sampai 7 km. 

“Saat siaran pers ini dibuat, fenomena APG Gunung api Semeru masih berlangsung,” ungkapnya. 

Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang, Joko Sambang menyatakan sebagai antisipasi dampak risiko dari Gunung Semeru, timnya turun ke lapangan untuk mengkaji cepat dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kami sudah berada di pos pantau. APG saat ini masih berlangsung dengan jarak antara 5 sampai 7 kilometer. Pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak,” katanya.   

Joko menambahkan, berdasarkan pantauan di lapangan bersama tim PVMBG, abu vulkanik terlihat membumbung tinggi ke atas dan cenderung mengarah ke selatan. 

Sebagai antisipasi dampak risiko abu vulkanik, tim BPBD Kabupaten Lumajang juga membagikan masker gratis kepada masyarakat.

“Abu vulkanik mengarah ke selatan, ke Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” ucap Joko.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Erupsi Kecil pada Gunung Anak Gunung Krakatau

Sementara itu, PVMBG juga mengimbau seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dan menjauhi wilayah sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Di samping itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat diharapkan selalu mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Dengan peristiwa ini, Abdul Muhari menegaskan saat ini status Gunung Semeru ditetapkan pada status siaga atau level III. 

“Atas aktivitas APG tersebut, PVMBG masih menetapkan status ‘siaga’ atau level III untuk Gunungapi Semeru,” ujarnya.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler