Bio Farma Gandeng Unpad Jadi Penerima 10 Peneliti dari Negara OKI untuk Pelatihan Teknologi Pembuatan Vaksin

18 September 2023, 21:38 WIB
Bio Farma Gandeng Unpad Jadi Penerima 10 Peneliti dari Negara OKI untuk Pelatihan Teknologi Pembuatan Vaksin /Dadan Triawan/unpad.ac.id

KILAS KLATEN - Sejumlah 8 dari 10 anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau “Organisation of Islamic Cooperation” (OIC) untuk belajar mengenai teknologi pembuatan vaksin diminta untuk belajar teknologi vaksin.

Pelatihan tersebut merupakan gagasan dari Bio Farma bersama Universitas Padjadjaran (Unpad).

“Pelatihan ini adalah serangkaian yang diselenggarakan oleh kita untuk membawa negara-negara OKI agar mereka mempunyai kemampuan atau kapasitas dalam memproduksi vaksin,” kata Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin, 18 September 2023.

Peserta dari negara anggota OKI tersebut meliputi satu orang asal Iran, satu orang asal Malaysia, tiga orang Pakistan, satu orang dari Uganda, satu orang dari Kazakhstan, satu orang dari Bangladesh, satu orang dari Mesir, dan satu orang dari Yordania.

Melalui program COMSTECH OIC Fellowship Programme Center of Excellence for Halal Vaccine and Biotechnology, Lucia Rizka menjelaskan, peserta magang dari berbagai negara tersebut akan diberikan ilmu mengenai pembuatan vaksin.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Antraks, Pemkab Klaten akan Salurkan 5.000 Dosis Vaksin Antraks

Bertempat di laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang,10 peneliti tersebut akan melakukan pelatihan mulai 18 September hingga 2 Oktober 2023.

“Nah nanti dua pekan ke depan mereka akan belajar di Unpad, ini merupakan sarana yang bagus juga untuk memasarkan produk-produk kita ke negara-negara tersebut,” kata Lucia Rizka.

Disisi lain, Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan PT Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan sebelum mengikuti pelatihan di Unpad, ke-10 peneliti tersebut telah mengikuti terlebih dahulu pelatihan mengenai pembuatan vaksin di Laboratorium Bio Farma selama dua pekan.

Para peserta elah diberi pembelajaran mengenai beberapa materi dalam kurun waktu dua pekan, lanjut Sri Harsi Teteki, yang meliputi penelitian Virologi, pengembangan virus, perkembangan Biotechnology produk, pembuatan vaksin halal, pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk distribusi vaksin dan membuat vaksin terbaru dengan platform teknologi mRNA.

“Jadi pesertanya kalau di Biofarma belajar mengenai teknologi vaksin mulai dari awal pembuatan, produksi, pengujian mutu (Quality Control), jaminan mutu (Quality Assurance) sampai ke teknologi baru mRNA. Karena sebagian besar peserta itu basic nya memang dari dunia vaksin,” katanya.

Baca Juga: Ajinomoto Bertransformasi Sebagai Health Provider dengan Berikan Edukasi Stunting

Harapannya pelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.

“Diharapkan sebetulnya tujuan akhirnya untuk negara-negara tersebut di masa mendatang akan mempunyai pabrik vaksin juga,” kata  Sri Harsi Teteki.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad, Prof Hendarmawan berharap program ini akan bermanfaat dan menghadirkan pengalaman baru dalam semangat kebersamaan.

Kolaborasi ini, kata dia,  diharapkan akan menciptakan komunitas peneliti level tinggi untuk kesehatan dunia.

“Ini adalah bagian penting dari strategi pada upaya untuk meningkatkan kesehatan dunia,” demikian Hendarmawan.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler