Waspada! Potensi Gempa 8,7 Magnitudo Ancam Wilayah Pulau Jawa

- 26 Agustus 2022, 23:38 WIB
Ilustrasi : Waspada! Potensi Gempa 8,7 Magnitudo Ancam Wilayah Pulau Jawa
Ilustrasi : Waspada! Potensi Gempa 8,7 Magnitudo Ancam Wilayah Pulau Jawa /Pixabay/psc631798/

KILAS KLATEN - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan informasi mengenai potensi gempa 8,7 Magnitudo ancam sejumlah wilayah di Pulau Jawa.

BMKG memprediksi bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah Pulau Jawa tepatnya di Cilacap, Jawa Tengah.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan wilayah Cilacap berpotensi diguncang gempa dengan kekuatan 8,7 Magnitudo dan berpotensi terjadinya tsunami.

Dalam kesempatan tersebut Dwikorita menjelaskan bahwa Cilacap dengan letaknya di pantai selatan Jawa Tengah berhadapan langsung dengan zona tumbukan antar lempeng.

Adapun lempeng tersebut yakni lempeng Samudra dan lempeng Eurasia di perairan Cilacap. Dimana tumbukan lempeng tersebut merupakan zona gempa megathrust yang berkekuatan 8,7 magbitudo juka terjadi gempa.

Baca Juga: Gempa Bengkulu, BMKG Sebut Akibat dari Aktivitas Lempeng Indo-Australia

"Ini bukan prediksi, bukan ramalan, belum tentu terjadi. Itu bukan hanya analisis pakar gempa bumi dan tsunami dengan memperhitungkan kemungkinan terburuk," ujar Dwikorita.

Atas hal tersebut, Dwikortika meminta terhadap masyarakat agar segera mempersiapkan diri dengan cara melakukan upaya mitigsi gempa dan tsunami. Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih siap dalam menghadapi bencana alam berupa gempa dan tsunami jika hal ini terjadi.

"Gempanya tidak bisa dicegah, tsunami tidak bisa dicegah, tetapi korban jiwanya yang dicegah. Inilah yang menjadi tujuan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami agar kalau sewaktu-waktu terjadi, Insyaallah masyarakat semestinya sudah siap dan tidak terjadi korban jiwa," ujarnya.

BMKG juga telah membentuk konsorsium gempa dan tsunami Indonesia (KGTI). Dimana hal ini berguna untuk memperkuat sistem peringatan dini terkait peristiwa alam.

Lalu BMKG menjelaskan, konsorsium digunakan sebagai respon kecenderungan aktivitas gempa bumi yang tiap harinya mengalami peningkatan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini.

Baca Juga: Ada Potensi Gempa 8,7 Magnitudo dan Tsunami, Dimana dan Apa Kata BMKG?

Hal ini juga ditemukan fakta bahwa mekanisme pembangkit tsunami semakin kompleks.

Dalam pembentukan KGTI ini BMKG telah melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITAS).

Pembentukan KGTI ini mleibatkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Selain itu, BMKG juga melibatkan pakar kebumian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah