Ismail Bolong Ungkap Kasus Dugaan Dana Tambang, IPW: Segera Nonaktifkan Pejabat Polri yang Terlibat

- 7 November 2022, 15:53 WIB
Ilustrasi tambang - Ismail Bolong Ungkap Kasus Dugaan Dana Tambang, IPW: Segera Nonaktifkan Pejabat Polri yang Terlibat
Ilustrasi tambang - Ismail Bolong Ungkap Kasus Dugaan Dana Tambang, IPW: Segera Nonaktifkan Pejabat Polri yang Terlibat /Pixabay/stafichukanatoly

KILAS KLATEN - Ismail Bolong mengejutkan publik atas pernyataannya perihal kasus duangaan dana tambang.

Terkait dengan video pernyataan Ismail Bolong, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso angkat bicara.

Sugeng menyatakan isu setoran dana perlindungan tambang ilegal pada oknum petinggi kepolisian dapat menjatuhkan citra Polri di masyarakat.

Oleh karena itu ia mendesak Kapolri membentuk tim khusus untuk mengusut kasus tersebut.

“IPW mendesak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus kasus setoran uang perlindungan pertambangan ilegal pada oknum petinggi Polri terkait dua video tayangan pernyataan seorang bernama Aiptu (Purn) Ismail Bolong,” ujarnya dalam keterang tertulis, Senin 07 November 2022.

Baca Juga: Viral Video 16 Menit Kebaya Merah, Ternyata Ini Lokasi Pembuatanya

Sebelumnya Ismail Bolong menyebutkan dalam sebuah video, bahwa ia telah memberikan dana Rp6 miliar pada Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto dalam kasus setoran pertambangan ilegal di Kalimantan Timur.

Lalu dalam video berikutnya Ismail Bolong menyampaikan meminta maaf dan mengaku tidak pernah bertemu Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.

IPW menduga video  tersebut karena adanya tekanan dari pihak tertentu.

Sugeng mengatakan pengakuan Ismail Bolong tersebut, oleh Divisi Propam  saat dipimpin Ferdy Sambo disimpan sebagai alat Sandera.

Hal ini menjadi nyata saat Ferdy Sambo dan kawan-kawan masuk  jurang dengan adanya kasus penembakan di Duren Tiga.

Baca Juga: Survey CNN: Mayoritas Pelaku Usaha di Indonesia Menginginkan Airlangga Hartarto Jadi Penerus Jokowi di Pilpres

Menurut Sugeng pengakuan terakhir Ismail Bolong sebagai serangan lanjutan dengan menyatakan dirinya saat itu ditekan oleh Karopaminal yang dulunya dijabat Brigjen Pol Hendra Kurniawan untuk mengakui soal uang setoran buat Kabareskrim Polri.

“Pembuatan videonya diakui dilakukan pada bulan Februari 2022,” ujar Sugeng.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x