Network
KILAS KLATEN – Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menegaskan bahwa yang ingin dicapai Indonesia dalam KTT G20 di bali adalah kerja sama konkrit.
“Sejak awal memegang presidensi KTT G20, Indonesia ingin membawakan suara Negara berkembang dalam pentas internasional,” Ujarnya.
“Indonesia ingin menghadirkan kerjasama konkrit. dimana hal ini sudah di negosiasi kan dan sudah ada dokumen yang akan menjadi aneks dari outcame dokumen dari KTT G20 yang isinya adalah ratusan proyek kerjasama,” kata Retno Marsudi dalam video wawancaranya dengan @metrotvnews.
Baca Juga: H-7 KTT di Bali: Presiden Jokowi Tinjau Lokasi dan Kesiapan Penyelenggaraan KTT G20 di Bali
Ia menambahkan hal ini bukanlah semata-mata atau bukan hanya untuk Negara G20 saja, melainkan juga untuk Negara-Negara yang lain.
“Hal ini merupakan pertama kalinya G20 dapat menghasilkan list dari kerjasama yang bermanfaat tidak saja bagi Negara G20 tetapi juga untuk Negara-Negara yang lain, terutama untuk Negara berkembang. Ujarnya.
Ia Melanjutkan bahwa dalam hal kerja sama konkrit, pihaknya akan menegosiasikan outcome dokumen dan negosiasi terakhir akan dilakukan pada tanggal 10-14 november 2022.
Baca Juga: Panglima TNI Amankan Puncak KTT G20, Bekerjasama dengan Intelejen Militer
Diketahui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali adalah pertemuan ke-17. KTT tersebut dijadwalkan akan berlangsung di Bali, Indonesia, pada 15-16 November 2022. Presidensi Indonesia berlangsung sejak 1 desember hingga KTT pada kuartal keempat tahun 2022.
Sejauh ini sudah ada 17 negara yang mengkonfirmasi kehadirannya dalam KTT G20 di Bali. Sedangkan tiganya lagi menurut menteri luar negeri Retno Marsudi masih terus Ia lakukan pendekatan dan komunikasi dengan negara tersebut.
