Satu Keluarga Tewas di Kalideres Punya Aset 3,8 Miliar, Warganet Duga Ikut Ritual Seperti Burari Deaths

- 15 November 2022, 18:41 WIB
Satu Keluarga Tewas Mengering Di Kalideres Diduga Anut Aliran Sesat Apokaliptik, Ini Kata Ahli
Satu Keluarga Tewas Mengering Di Kalideres Diduga Anut Aliran Sesat Apokaliptik, Ini Kata Ahli /Tangkap layar komandobhayangkara.id/

KILAS KLATEN - Warga dikejutkan atas meninggalnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis, 10 November 2022. 

Keluarga yang terdiri dari empat orang antara lain, bapak berinisial RG (71), anak berinisial DF (42), ibu berinisial RM (66), dan paman berinisial BG (68).
 
Dalam pemeriksaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati saat diautopsi tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan kepada empat jasad tersebut
 
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan keempat jasad itu juga sudah membusuk dan diduga telah tewas lebih dari satu pekan dan tidak terdapat asupan makanan atau minuman pada lambungnya.
 
 
Keempat orang tersebut meninggal dalam waktu yang berbeda-beda sehingga pembusukannya Masing-masing berbeda.
 
Sesuai hasil penyelidikan, banyak yang menduga meninggalnya keempat orang tersebut dikarenakan kelaparan. Tapi baru terungkap bahwa satu keluarga tersebut diduga memiliki aset sebesar Rp 3,8 miliar.
 
Menurut keterangan tokoh pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz juga mendapat informasi satu keluarga tersebut memiliki aset sebesar Rp 3,8 miliar.
 
Lalu jika mempunyai banyak aset kenapa bisa kelaparan? Banyak yang mengaitkan bahwa keluarga tersebut sedang mengikuti ritual seperti Kasus viral Burari Deaths di India
 
Burari Deaths
 
Kasus bunuh diri masal 11 anggota keluarga Chundawat pada 2018 di New Delhi, India.
 
Sepuluh orang yang merupakan satu keluarga itu ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri. Sedangkan satu korban lainnya yakni anggota tertua keluarga itu tewas dalam keadaan tercekik.
 
Para korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada 1 Juli 2018. Kasus ini pun menggemparkan India. Kisah mengenai peristiwa nahas ini sempat diangkat dalam serial dokumenter Netflix.
 
 
Dari hasil investigasi pihak kepolisian, terungkap bahwa para korban melakukan bunuh diri karena ritual sekte tertentu.
 
Karena polisi menemukan 11 buku harian yang telah disimpan selama 11 tahun. Dari isi buku harian itu terungkap catatan lengkap untuk anggota keluarga melakukan bunuh diri massal.
 
Hasil investigasi mengungkap bahwa buku harian tersebut ditulis oleh dua orang korban yakni Priyanka dan Nitu. Namun diduga keduanya didikte oleh Lalit, anggota yang paling berkuasa di keluarga tersebut.
 
Kasus ini masih menyembunyikan banyak tanya dan pihak berwenang masih terus menyelidiki motifnya.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x