Bjorka Bocorkan Data Peduli Lindungi, Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha: Pengelola Data Wajib Klarifikasi

- 17 November 2022, 21:10 WIB
Bjorka Bocorkan Data Peduli Lindungi, Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha: Pengelola Data Wajib Klarifikasi
Bjorka Bocorkan Data Peduli Lindungi, Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha: Pengelola Data Wajib Klarifikasi /Tangkapan layar Youtube ZakyPrt/

KILAS KLATEN- Baru- baru ini ramai lagi isu bojornya data PeduliLindungi yang diklaim kembali di bocorkan oleh Bjorka.

Diketahui sebelumnya hacker Bjorka telah beberapa kali membocorkan data para pejabat negara. Tak hanya pejabat, ia juga juga membongkar data-data dari lembaga publik dan pemerintah.

Mulai dari Kebocoran data pelanggan IndiHome, Kebocoran 1,3 data registrasi SIM Card, Membocorkan data KPU, sampai dengan daftar surat ke Presiden Indonesia, dan terbaru kali ini Bjorka di klaim kembali berulah membocorka data PeduliLindungi.

Baca Juga: Hacker Bjorka Kembali Berulah, Kini 3,2 Miliar Data PeduliLindungi Bocor

Menanggapi hal tersebut, pakar keamanan siber Pratama Persadha, buka suara. Ia menyatakan bahwa Bjorka sebelumnya memang sudah berjanji untuk membocorkan data aplikasi PeduliLindungi ke publik setelah ia membocorkan data MyPertamina.

Ada 3,2 miliar data yang dibocorkan, terbagi ke dalam data Nama, Email, NIK (Nomor KTP), Nomor Telepon, Tanggal Lahir, Identitas Perangkat, Status COVID-19, Riwayat Checkin, Riwayat Pelacakan Kontak, Vaksinasi dan masih banyak data lainnya.

"Data yang berjumlah 3,2 miliar ini dijual dengan harga USD 100.000 atau sekitar 1,5 miliar rupiah menggunakan menggunakan mata uang Bitcoin, " Ujarnya.

Baca Juga: Pengakuan Terbaru Bjorka, Jual Data MyPertamina Hingga Rp392 Juta Dalam Bentuk Bitcoin

Pratama mengemukakan, data yang diklaim oleh Bjorka berjumlah 3.250.144.777 data dengan total ukuran mencapai 157 GB bila dalam keadaan tidak dikompres.

Data sampelnya dibagi menjadi 5 file yaitu Data Pengguna sebanyak 94 juta, Akun yang sudah disortir sebanyak 94 juta, Data Vaksinasi 209 juta, Data Riwayat Check-In 1,3 miliar, dan Riwayat Pelacakan Kontak sebanyak 1,5 miliar. Ujarnya menambahkan.

Halaman:

Editor: Masruro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x