Bjorka Dilaim Bocorkan Data PeduliLindungi, Begini Tanggapan Kemenkes

- 17 November 2022, 21:20 WIB
Bjorka Dilaim Bocorkan Data PeduliLindungi, Begini Tanggapan Kemenkes. 
Bjorka Dilaim Bocorkan Data PeduliLindungi, Begini Tanggapan Kemenkes.  /beritadiy.pikiran-rakyat.com
 
KILAS KLATEN- Bjorka diklaim kembali melakukan aksinya. Setelah membocorkan berbagai data pejabat negara, kali ini Bjorka diklaim membocorkan data PeduliLindungi. 
 
Kabar ini pun, ramai di perbincangkan di media sosial. Menggapi hal tersebut Kementerian Kesehatan RI buka suara terkait bocornya data PeduliLindungi yang diklaim Bjorka yakni sebanyak 2,3 miliar rupiah. 
 
Melalui Juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril menyatakan bahwa pemerintah sudah mengetahui isu kebocoran tersebut.
 
Kemenkes RI tengah melakukan investigasi lanjut berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), PT Telkom, dan beragam pihak lain.
 
"Kementerian Kesehatan telah mengetahui adanya isu di media sosial terkait dugaan peretasan data pengguna Peduli Lindungi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," Ujarnya dalam keterangan tertulis. 
 
Ia menambahkan bahwa sembari menunggu hasil investigasi lanjut, Ia mengimbau agar masyarakat tidak panik. 
 
Syahril juga menekankan publik untuk menghindari penyalahgunaan data yang berasal dari pihak tidak bertanggung jawab.
 
Isu yang beredar yakni Bjorka disebut kembali membocorkan data miliaran pengguna aplikasi PeduliLindungi. Bjorka membocorkan 48 gigabyte data yang disebut terkompresi, 175 gigabyte data tidak terkompresi dengan total 3.250.144.777 data.
 
Data tersebut disebut bocor dengan format CSV yang terdiri dari email, NIK, phone number, device ID, COVID-19 status, check in history, contact tracing sampai vaccination. 
 
Bjorka mengunggah sampeo bocoran data milik Menkominfo Johnny G Plate dan Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Youtuber Deddy Corbuzier.
 
Sebelumnya, dilansir dalam detikNet chairman lembaga riset siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) menyatakan bahwa Data yang berjumlah 3,2 miliar ini dijual dengan harga USD 100.000 atau sekitar 1,5 miliar rupiah menggunakan menggunakan mata uang Bitcoin. ***

Editor: Masruro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x