Untuk Menyalurkan Hastrat Biologis, Tenda Sakinah Disediakan Untuk Pasangan Suami Istri Gempa Cianjur

- 2 Desember 2022, 14:50 WIB
Tenda Sakinah untuk pengungsi pasangan suami istri gempa Cianjur
Tenda Sakinah untuk pengungsi pasangan suami istri gempa Cianjur /Instagram @fakta.indo

KILAS KLATEN - Ratusan rumah dan bangunan melululantahkan Cianjur karena gempa yang terjadi tanggal 21 November 2022.

Akibat kerusakkan parah, ribuan warga terpaksa hidup di tenda-tenda pengungsian yang disediakan pemerintah dan relawan.

Namun ada satu hal yang menarik perhatian warga tekait dengan gempa cianjur yakni tempat khsusus menyalurkan hastra biologis.

Warga desa Desa Pasir Goong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendirikan tenda khsus untuk menyalurkan hastrat bilogis pasangan suami istri yang diberi nama, “ tenda sakinah”.

Baca Juga: Hari Ke 11 Pencarian Korban Gempa Cianjur Belum Membuahkan Hasil, Tim SAR Terus Upayakan Pencarian

Ide tersebut pertama kali dari Feri R Firdaus di Cianjur, ia menyampaikan tenda sakinah didirikan untuk menyalurkan hasrat biologis suami istri yang terganggu akibat gempa Cianjur beberapa waktu lalu.

Feri menyampaikan gagasan mendirikan tenda sakinah muncul karena melihat ada seorang warga  Desa Pasir  Goong  yang pulang kampung  setelah merantau  selama dua bulan, bertepatan saat gempa Cianjur.

Rumah warga tersebut rusak parah karena gempa dan harus mengungsi di tenda yang didirikan.

"Nah warga ini, kan dia hampir dua bulan kerja di luar, ninggalin istri, niatnya melepas rasa rindu sama istri setelah dua bulan merantau kerja. Tapi apa daya, terjadi gempa," seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Heboh! Relawan Gempa Cianjur Ramai-Ramai Tarik Mundur Bantuan Medis, Apa Sebenarnya yang Terjadi?

Feri mengaku memiliki ide untuk membangun tenda sakinah karena keluh kesah  dari warga dan mendirikan sebuah tenda milik anggota Pramuka yang muat 3-4 hingga orang.

Feri menuturkan awal didirikannya tenda Sakinah sempat mendapatkan pertentangan dari warga.

Karena hastrat biologis seseorang dianggap tabu,  namun seiring dengan berjalannya waktu masa tanggap darurat tenda sakinah diterima warga.

“Warga pun akhirnya memahami karena ini kan salah satu kebutuhan biologis untuk pasangan suami istri," ujarnya.

Feri menuturkan ada kejadian lucu saat ia memasang tenda sakinah pertama kali, dimana dirinya memasang jadwal pasangan suami istri yang menggunakan tenda tersebut.

"Jadi saat saya akan pasang kertas berisi jadwal pemakaian. Itu mereka pada protes, aduh, malu, jangan dipajang nama-namanya," ungkapnya.

Baca Juga: Badan Geologi: Warga Cianjur Dihimbau Tidak Membangun Rumah Diatas Endapan Lunak

Dia menggunakan jadwal tersebut hanya karena tidak mengiginkan tenda sakinah dimanfaatkan yang bukan suami istri.

"Karena yang mengungsi di lapangan ini kan warga satu RT, tidak ada dari RT lain. Jadi saya tahu siapa-siapa saja pengungsi di sini," sambungnya.

Feri juga menambahkan bahwa pemerintah  dalam hal ini kementerian agama kabupaten Cianjur, bisa ikut andil dalam urusan kebutuhan biologis para pengungsi gempa Cianjur.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x