“Untuk warga tidak ada evakuasi, masyarakat masih beraktivitas seperti biasa. Kondisi Gunung Kerinci sat ini tertutupi dengan kabut”, ucap Irwan.
PVMBG juga mencatat bahwa erupsi Gunung Kerinci ini terekam di seismograf dengan besar amplitudo maksimum 3 mm dan durasinya 60 detik.
Baca Juga: Penghuni Ponpes Ogah Mengungsi Walau Dipaksa Petugas Untuk Evakuasi Gunung Semeru
Masyarakat sekitar dianjurkan untuk tidak mendaki kawah yang ada di puncak radius tiga KM dari kawah aktif. Masyarakat juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dalam radius bahaya atau KRB II.
Tercatat juga bahwa terdapat 39 gempa hembusan pada erupsi yang terakhir kali terjadi. Gempa ini ditimbulkan karena adanya tekanan yang kuat dari pergerakan gas dalam gunung dan keluar menjadi asap.
Beberapa riwayat letusan Gunung Kerinci pada 3 bulan terakhir.
20 Oktober 2022
Gunung Kerinci erupsi pada Kamis, 20 Oktober 2022, dimana letusan pertama ini tercatat tinggi kolom letusannya kurang lebih 750 meter dari atas puncak. Sedangkan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang arah barat laut.
27 Oktober 2022
Kembali mengalami erupsi pada Gunung Kerinci di pukul 17.58 WIB. Tinggi kolom letusan yaitu kurang lebih 300 meter diatas puncak. Kolom abu berwarna kelabu sampai hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur.