Dukung Optimalisasi Program, Menko PMK Minta Pemda Percepat Pendataan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

- 16 Maret 2023, 07:15 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy.*
Menko PMK Muhadjir Effendy.* /Dok. Kemenko PMK

KILAS KLATEN - Muhadjir Effendy selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) meminta pemerintah daerah untuk mempercepat pendataan stunting dan kemiskinan ekstrem guna mendukung optimalisasi program di masing-masing wilayah.

Muhadjir Effendy meminta seluruh kabupaten/kota diharapkan memiliki target untuk segera memenuhi dan menyelesaikan pengisian data stunting serta kemiskinan ekstrem.

Ia juga menjelaskan, pendataan perlu dilakukan hingga tingkat desa agar intervensi program yang tengah dilaksanakan semakin tepat sasaran.

"Terutama untuk data kemiskinan ekstrem, akurasi sangat diperlukan agar program dapat berjalan sesuai target, pemda bisa berkoordinasi dengan Kemenko PMK terkait dengan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem atau P3KE," katanya.

Menko juga mengingatkan agar pemerintah daerah dapat memaksimalkan penggunaan dana desa untuk mendukung program penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Dana desa dapat dimaksimalkan penggunaannya untuk ketahanan pangan, penanganan stunting, dan kemiskinan ekstrem," katanya.

Muhadjir juga meminta pemda untuk mendata kebutuhan sarana dan prasarana yang dapat mendukung upaya penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Misalkan, data terkait daerah mana yang membutuhkan akses sanitasi sehingga nantinya bisa ditindaklanjuti dan mendapatkan bantuan serta perhatian khusus dari Kementerian PUPR," katanya.

Baca Juga: Kurangi Resiko Stunting, BPJS Kesehatan Sediakan Layanan Pemantauan Stunting Sejak di Kandungan

Dengan demikian, kata dia, program penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem ini dapat segera diselesaikan dengan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

"Stunting dan kemiskinan ekstrem merupakan permasalahan yang harus segera ditangani. Setiap kabupaten dan kota harus berperan aktif untuk mempercepat penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem," katanya.

Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah terus melakukan berbagai upaya strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting di Indonesia saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) adalah 21,6 persen.

"Sementara pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang," katanya.

Selain itu, pemerintah menargetkan menghapuskan kemiskinan ekstrem dari empat persen atau 10,86 juta jiwa pada tahun 2021 menjadi nol persen pada tahun 2024.

Sebelumnya, Sebanyak 1.700 pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengikuti kegiatan makan ikan bersama sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit tumbuh kembang atau stunting daerah itu.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan kegiatan makan ikan secara massal oleh seribuan pelajar ini bertujuan menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap pemenuhan gizi guna meningkatkan kecerdasan sekaligus mencegah stunting.

Pihaknya mencatat angka prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi terus menurun dari 21 persen pada tahun 2021 menjadi 17 persen hingga akhir tahun lalu.

Camat Tambun Utara Najmuddin mengatakan kegiatan makan ikan bersama ini menjadi upaya pemenuhan gizi masyarakat sekaligus merayakan Hari Jadi ke-21 Kecamatan Tambun Utara.

Baca Juga: Horee! Angka Kemiskinan di Kabupaten Klaten Turun Paling Tinggi se-Solo Raya, Berikut Data dari BPS

Menurut dia kandungan protein ikan sangat baik bagi kesehatan serta pertumbuhan anak karena memiliki asam lemak tidak jenuh dan omega tiga yang juga bermanfaat bagi kesehatan jantung dan perkembangan otak.

Sementara itu, Ketua Panitia Makan Ikan Bersama Drahim Sada mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu cara mengenalkan kuliner khas Bekasi yakni gabus pucung atau gabus beteng (ikan gabus bakar).

Dirinya berharap kegiatan makan ikan ini bisa digelorakan di setiap kecamatan agar generasi muda bisa tumbuh menjadi sehat serta mengenal budaya Bekasi dengan lebih baik.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x