Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) BNPB di Sumatera Barat

- 27 Mei 2024, 06:57 WIB
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) BNPB di Sumatera Barat
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) BNPB di Sumatera Barat /Petugas bersiap menyebar Natrium Clorida atau NaCl pada operasi teknologi modifikasi cuaca di langit Sumatera Barat. ANTARA/HO-Humas BNPB/pri./

KILAS KLATEN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Barat dengan menyebarkan 24 ton natrium clorida (NaCl) untuk mempercepat penanggulangan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut.

"Memasuki hari ke-10 operasi TMC, tim telah menyebar 24 ton natrium clorida di langit Sumatera Barat dengan 24 sorti selama kurun waktu 54 jam 21 menit," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis yang diterima di Padang, Minggu, 26 Mei 2024.

Operasi ini telah berlangsung selama 10 hari dengan tim BNPB berhasil menyebar natrium clorida sebanyak 24 ton dalam 24 sorti selama kurun waktu 54 jam 21 menit.

Menurut Abdul Muhari, upaya penanganan darurat terhadap bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Provinsi Sumatera Barat terus ditingkatkan oleh pemerintah.

Baca Juga: PDI Perjuangan Mendesak Pemerintah Turunkan Uang Kuliah Tunggal

Salah satu langkah yang diambil adalah melalui operasi rekayasa cuaca menggunakan TMC.

Tujuan utama dari TMC ini adalah untuk memindahkan bibit-bibit awan hujan ke laut lepas guna mengurangi potensi terjadinya hujan deras yang dapat memicu bencana lebih lanjut.

Pemerintah pusat dan daerah bekerja sama secara sinergis dalam pelaksanaan operasi TMC ini sebagai bagian dari strategi penanggulangan bencana alam di Indonesia.

Langkah-langkah preventif seperti ini menjadi penting untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam yang sering melanda berbagai wilayah di Indonesia, termasuk banjir bandang dan tanah longsor.

Selain itu, BNPB juga terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap efektivitas operasi TMC ini guna memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil dapat memberikan hasil yang optimal dalam mengurangi risiko bencana bagi masyarakat Sumatera Barat.

Dengan adanya kerjasama lintas sektor dan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan penanggulangan bencana di Indonesia dapat semakin terkoordinasi dan efisien.

Penggunaan teknologi modifikasi cuaca seperti TMC merupakan salah satu inovasi dalam bidang penanggulangan bencana yang semakin berkembang di Indonesia.

Dengan pendekatan yang holistik dan proaktif, diharapkan negara dapat lebih siap menghadapi tantangan dari ancaman bencana alam yang semakin kompleks dan sering terjadi.

Dalam konteks Sumatera Barat, keberhasilan operasi TMC ini menjadi bukti nyata bahwa upaya pencegahan dan mitigasi bencana perlu terus ditingkatkan agar kerugian akibat bencana dapat diminimalkan.

Selain itu, edukasi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan dan persiapan menghadapi bencana juga menjadi faktor kunci dalam membangun ketahanan komunitas lokal.

Baca Juga: Penyangkalan Tersangka PS atas Tuduhan Penganiayaan dan Pemerkosaan di Cirebon

Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga penelitian, serta organisasi kemanusiaan, upaya-upaya seperti operasi TMC dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien.

Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk bencana alam serta memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi ancaman tersebut.

Dengan demikian, operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang dilakukan oleh BNPB di Sumatera Barat merupakan contoh nyata dari upaya konkret pemerintah dalam meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana alam di Indonesia.

Langkah-langkah proaktif seperti ini perlu terus didukung dan dikembangkan guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh bagi seluruh masyarakat Indonesia.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah