Ketika ditanya apakah dia akan mengenakan ban kapten menjelang pertandingan pembukaan Prancis melawan Australia, yang mereka menangkan 4-1, kapten Hugo Lloris mengatakan, "FIFA mengatur kompetisi dan menetapkan kerangka kerja dan peraturan.
Baca Juga: Fakta Menarik Tim Jerman di Ajang Piala Dunia Qatar 2022
“Kami, para pemain, diminta untuk bermain sepak bola, untuk mewakili negara kami sebaik mungkin dalam hal olahraga,” ucap kiper Tottenham Hotspur tersebut.
"Saya lebih memilih untuk tetap berada dalam kerangka kerja saya, sebagai pemain dan pesaing, tetapi memang ada berbagai penyebab yang terpuji dan harus kami dukung. Tetapi pada akhirnya, FIFA memutuskan organisasinya,” tambahnya.
Ban lengan One Love, yang dimaksudkan untuk mengirim pesan toleransi, koneksi dan penentangan terhadap segala bentuk diskriminasi, telah menjadi sorotan global sejak FIFA mengancam beberapa kapten tim Eropa dengan kartu kuning jika mereka memakainya untuk mendukung lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBTQ) di Qatar, di mana homoseksualitas adalah ilegal.
Belgia, Denmark, Inggris, Jerman, Belanda, Swiss dan Wales mundur, tetapi pada hari Rabu 23 November 2022, federasi Belanda (KNVB) mengatakan mereka bersama-sama mempertimbangkan opsi hukum mereka.