Mobil Listrik Hanya Untuk Orang Kaya? Berikut Fakta Pasar Mobil Listrik di Indonesia!

18 Februari 2023, 20:30 WIB
Ilustrasi mobil listrik. Mobil Listrik Hanya Untuk Orang Kaya? Berikut Fakta Pasar Mobil Listrik di Indonesia! /carmudi.co.id/

KILAS KLATEN - Tujuan utama dari diciptakan mobil listrik adalah untuk menekan kadar emisi karbon di bumi. Pada mobil listrik, kadar emisi akan berkurang sebab tenaga mesin tidak seluruhnya berasal dari bensin, melainkan dari motor listrik.

Pengecualian pada mobil Battery Electric Vehicle atau Fully Electric, mereka tidak memiliki lubang knalpot sebab seluruh tenaga dari mesin mobil diperoleh dari baterai berkapasitas besar, sehingga tidak ada sisa residu dari hasil pembakaran bahan bakar.

Di Indonesia, memang belum terlihat secara umum mobil listrik di jalanan. Banyak faktor yang menyebabkan kita jarang melihat mobil listrik di sini.

Beberapa faktor tersebut diantaranya karena infrastruktur penunjang seperti stasiun pengisian listrik yang masih jarang, masih banyaknya rumah yang tegangan listriknya tidak cukup untuk men-charge baterai, kurangnya awareness masyarakat terhadap eksistensi mobil listrik, hingga harga mobil listrik yang memang cenderung mahal, bahkan harganya sama seperti mobil mewah bermesin bensin.

Dari beberapa faktor tersebut, memang hanya sedikit orang yang memahami dan minat akan mobil listrik. Dan jika ingin memilikinya, maka hanya orang yang memiliki uang lebih yang mampu memilikinya.

Baca Juga: Gencar Mobil Listrik, Simak Bahaya Limbah Baterai B3 bagi Lingkungan

Dengan kata lain, hanya orang kaya yang memiliki kendaraan lebih dari satu yang mampu memiliki mobil listrik untuk dikoleksi.

Namun kini, semakin banyaknya peminat mobil listrik dari seluruh dunia dan dengan kekuatan media sosial dan film, semakin banyak mobil listrik bermunculan pada iklan atau campaign tertentu.

Hal ini perlahan membuat minat terhadap mobil listrik di Indonesia semakin tinggi. Terlebih di beberapa negara seperti Cina dan Korea Selatan, mereka sudah banyak memakai mobil full listrik untuk keseharian mereka.

Pemerintah Indonesia pun menanggapi dengan positif terkait fenomena mobil listrik di Indonesia. Mereka mulai memperbanyak infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar, bahkan menawarkan secara gratis untuk para pemilik mobil listrik, meskipun pada tahap awal memang masih sangat terkesan eksklusif. 

Terkait peraturan berkendara, mereka pun memberi privilege khusus kepada para pengendara mobil listrik seperti memberikan subsidi pajak hingga bebas peraturan ganjil-genap di Jalanan Ibukota.

Meskipun, perlahan kebijakan subsidi pajak tersebut ditinjau kembali sebab kembali ke faktor awal, pemilik mobil listrik di Indonesia masih didominasi oleh orang yang sudah mampu memiliki mobil lebih dari 1.

Salah satu “gong” nya penjualan mobil listrik adalah saat kuartal ketiga tahun 2022, dimana merk asal korea Hyundai secara resmi telah menjual mobil listriknya ke pasaran dengan model Hyundai Ioniq 5. Kemudian pada kuartal keempat tahun 2022, merk mobil asal China Wuling juga resmi menjual Air EV ke pasaran. 

Wuling Air EV menjadi rajanya mobil listrik sebab berhasil menjadi yang terlaris di Indonesia. Total penjualan pada tahun 2022 adalah sebanyak 8053 unit (berdasarkan data dari Kementrian ESDM).

Hal ini terjadi karena Wuling Air EV menjadi mobil listrik termurah di Indonesia dengan harganya yang dimulai dari Rp238 juta rupiah untuk versi standard range dan Rp295-Rp311 juta rupiah untuk versi long range. 

Baca Juga: 2023 Eranya Mobil Listrik? Berikut 5 Mobil Listrik di IIMS 2023, Ada Esemka dari Indonesia!

Tak hanya sampai disitu, kejutan dari dalam negeri datang pada event IIMS 2023. Brand asal Indonesia bernama Esemka merilis mobil listrik bernama Esemka Bima EV.

Mobil ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu Cargo Van untuk memuat barang, dan Passenger Van untuk memuat penumpang. Mobil ini pun sudah bisa dipesan dan sudah terjual di pasar mobil listik Indonesia.

Berdasarkan data wholesales dari Gaikindo.or.id, total penjualan mobil EV selama tahun 2022 adalah sebanyak 15.437 unit. Angka yang cukup besar dibandingkan pada saat tahun 2021 lalu, saat mobil listrik masih berupa barang eksklusif yang hanya bisa didapat melalui importir umum. 

Dari beberapa fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa Indonesia perlahan mulai menerima pasar mobil listrik secara global. Isu politik dan ekonomi terkait fenomena pemakaian baterai listrik tentu saja ada dan selalu diperdebatkan.

Namun terkait pasar penjualan kedepannya, hanya masyarakat yang dapat menentukan apakah mobil listrik bisa dinikmati secara luas dan bisa menjadi pengganti mobil konvensional dari bensin. Bagaimana pendapatmu terkait fenomena ini?***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: gaikindo.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler