Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 58-59 Kegiatan 2 Hikayat Sa-ijaan

- 31 Juli 2022, 21:24 WIB
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman /Kemdikbud/

Hatta, ketika laut tenang, seekor ikan besar tiba-tiba muncul dari permukaan laut dan terbang menyerangnya. Tanpa beringsut dari tempat duduk maupun membuka mata, Datu Mabrur menepis serangan mendadak itu.

Ikan itu terpelanting dan jatuh di karang. Setelah jatuh ke air, ikan itu menyerang lagi. Demikian berulang-ulang. Di sekeliling karang, ribuan ikan lain mengepung, memperlihatkan gigi mereka yang panjang dan tajam, seakan prajurit siap tempur. Pada serangannya yang terakhir, ikan itu terpelanting jatuh persis saat Datu Mabrur membuka matanya.

“Hai, ikan! Apa maksudmu mengganggu samadiku? Ikan apa kamu?”

“Aku ikan todak, Raja Ikan Todak yang menguasai perairan ini. Samadimu membuat lautan bergelora. Kami terusik, dan aku memutuskan untuk menyerangmu. Tapi, engkau memang sakti, Datu Mabrur. Aku takluk,” katanya, megap-megap. Matanya berkedip-kedip menahan sakit. Tubuhnya terjepit di sela-sela karang tajam.

“Jadi, itu rakyatmu?” Datu Mabrur menunjuk ribuan ikan yang mengepung karang.

“Ya, Datu. Tapi, sebelum menyerangmu tadi, kami telah bersepakat. Kalau aku kalah, kami akan menyerah dan mematuhi apa pun perintahmu.”

“Datu, tolonglah aku. Obati luka-lukaku dan kembalikanlah aku ke laut. Kalau terlalu lama di darat, aku bisa mati. Atas nama rakyatku, aku berjanji akan mengabdi padamu, bila engkau menolongku...” Raja Ikan Todak mengiba-iba. Seolah sulit bernapas, insangnya membuka dan menutup.

“Baiklah,” Datu Mabrur berdiri. “Sebagai sesama makhluk ciptaan-Nya, aku akan menolongmu.”

“Apa pun permintaanmu, kami akan memenuhinya. Datu ingin istana bawah laut yang terbuat dari emas dan permata, dilayani ikan duyung dan gurita? Ingin berkeliling dunia, bersama ikan paus dan lumba-lumba?”

“Tidak. Aku tak punya keinginan pribadi, tapi untuk masa depan anak-cucuku nanti....” Lalu, Datu Mabrur menceritakan maksud pertapaannya selama ini.

Halaman:

Editor: Masruro

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x