Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 12 Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi, Pengertian, Ciri dan Jenisnya

- 16 Maret 2023, 19:00 WIB
Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 12 Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi, Pengertian, Ciri dan Jenisnya
Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 12 Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi, Pengertian, Ciri dan Jenisnya /pexels.com/Caio/

3. Bahasa konotatif 

Dalam karangan fiksi, bahasa konotatif sangat sering digunakan oleh penulis buku fiksi. Hal ini untuk menambah imajinasi pembaca dan membuat tulisan terkesan hidup.

4. Tanpa sistem yang baku

Jika kamu ingin bebas berekspresi dalam menulis, tulislah karangan fiksi. Buku fiksi tidak memiliki aturan yang rigid atau baku. Diksi dan gaya penulisan relatif lebih bebas.

Baca Juga: Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 9 Materi Teks Prosedur, Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Strukturnya

Contoh Buku Fiksi berdasarkan Jenisnya

1. Cerita pendek (cerpen)

2. Novel

3. Komik

4. Cerita bergambar (cergam

Pengertian Buku Nonfiksi

Berkebalikan dari buku fiksi, buku nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan kejadian nyata, atau disusun berdasarkan fakta. Contoh buku nonfiksi yang umumnya kita ketahui, yakni esai, jurnal, karangan ilmiah atau biografi. 

Buku non fiksi bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca. Dari segi persiapan menulis buku nonfiksi, penulis juga harus mempersiapkan data atau melakukan kajian fakta dan riset ilmiah terlebih dahulu. Agar karangan nonfiksi dapat bersifat objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 

Ciri-Ciri Buku Nonfiksi

 1. Menggunakan bahasa formal

Buku non fiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Karena informatif, buku nonfiksi harus menggunakan bahasa formal, agar dapat diterima oleh pembaca dari kalangan yang berbeda-beda.

2. Ditulis berdasarkan fakta

Buku non fiksi ditulis dengan fakta sesuai kejadian yang ada. Dalam buku nonfiksi, penulis membutuhkan pengamatan dan data sebagai bahan penulisan, sehingga isi buku ini dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu melibatkan kajian ilmiah dan riset yang memadai. Jadi, informasi dapat bersifat objektif dan sesuai apa adanya.

3. Bahasa denotatif

Buku nonfiksi menggunakan bahasa denotatif atau bermakna  sebenarnya. Ide-ide ditulis secara gamblang tanpa menggunakan bahasa kiasan. Jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku. Oleh karena itu, buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.

4. Memberikan ide baru

Buku non fiksi ditulis dengan tujuan utama untuk memberi ide baru atau pengembangan dan menyempurnakan ide sebelumnya. Penulis buku nonfiksi juga tidak diwajibkan harus memiliki imajinasi yang kuat dalam menulis. Namun, akan  jauh lebih baik, bila topik dalam karangan nonfiksi, ditulis oleh penulis yang ahli dalam bidang tersebut.

Baca Juga: Mengenal Materi Teks Eksplanasi, Pengertian, Jenis dan Struktur Teks

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah